Bisnis.com, JAKARTA - International Development Finance Corporation (IDFC) Amerika Serikat berkomitmen untuk memberikan pembiayaan pada sejumlah proyek pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.
Lewat lawatan tiga harinya di Jakarta sejak 12 Maret 2023, CEO DFC Scot Nathan mengatakan dirinya telah bertemu dengan sejumlah pejabat tinggi pemerintah, swasta hingga rekanan lembaga keuangan untuk berdiskusi ihwal potensi pembiayaan di sektor pembangkit bersih di Indonesia mendatang.
“Ada minat yang tinggi untuk mendiversifikasi aset pembangkit saat ini kepada panas bumi, angin serta matahari, sektor ini tengah dikembangkan di Indonesia dan kami tentu ingin berpartisipasi di dalamnya,” kata Nathan saat ditemui di Jakarta, Rabu (15/3/20230.
Nathan mengatakan sejumlah pelaku usaha dalam negeri tertarik untuk mendapat dukungan pembiayaan dari DFC berkaitan dengan percepatan proyek pembangkit EBT tersebut.
Kendati demikian, dia mengatakan, dirinya belum dapat memerinci sejumlah proyek prospektif yang dapat didanai lewat skema pembiayaan DFC. Dia beralasan kajian soal investasi serta keberlanjutan operasi sejumlah proyek masih dipelajari untuk dapat dinilai kelayakan pembiayaannya ke depan.
“Masih ada beberapa tahapan dan pengadaan yang perlu diambil serta proses lelang untuk selanjutnya menetapkan tarif yang bisa ditetapkan,” tuturnya.
Baca Juga
Dia berharap sejumlah proyek pengambangan EBT dapat segera diumumkan setelah kajian tersebut berhasil dirampungkan dalam waktu dekat.
Sebelumnya DFC bersama dengan Indonesia Investment Authority (INA) telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong pembangunan ekonomi di Indonesia pada hari ini, Rabu (15/3/2023).
Sebagai bagian dari MoU, DFC dan INA akan bekerja sama untuk mengidentifikasi peluang investasi di seluruh Indonesia, yang sejalan dengan mandat investasi masing-masing, yang menunjukkan potensi kuat untuk menghasilkan dampak strategis dan pembangunan.
MoU ini menunjukkan semakin eratnya hubungan ekonomi antara kedua negara. DFC memiliki rekam jejak yang telah terbukti dalam memobilisasi investasi sektor swasta untuk mengatasi tantangan pembangunan.
Dengan eksposur lebih dari $35 miliar, DFC telah membantu memacu pertumbuhan ekonomi dan mendorong stabilitas regional di negara- negara berkembang di seluruh dunia.
“Keahlian dan sumber daya DFC dalam pembiayaan dan investasi akan menjadi aset berharga bagi INA, memungkinkan kami untuk memperluas investasi di sektor-sektor utama, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi sektor swasta, dan berkontribusi pada pertumbuhan dan kemakmuran jangka panjang Indonesia,” kata Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah melalui keterangan resmi, Rabu (15/3/2023).