Bisnis.com, JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) menyebutkan konsorsium asal Korea Selatan masih menjadi satu-satunya calon investor yang menyampaikan minatnya untuk menggarap MRT Fase 4 rute Fatmawati-Kampung Rambutan.
Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan konsorsium asal Negeri Ginseng bernama K-Consortium tersebut terdiri atas beberapa perusahaan di bidang transportasi, di antaranya adalah Korea National Railway (KNR) dan Samsung C&T Corporation.
“Sejauh ini belum ada calon investor lain, mereka ini sangat agresif untuk masuk ke fase 4 MRT,” jelasnya usai acara Penandatanganan Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Jalur dan Kawasan Berorientasi Transit MRT, Rabu (5/4/2023).
Tuhiyat melanjutkan, K-Consortium juga telah menyerahkan hasil studi kelayakan (feasibility study) untuk proyek ini ke Pemprov DKI Jakarta 2 bulan yang lalu. Hasil kajian tersebut saat ini tengah dikaji oleh Pemprov DKI Jakarta yang ditargetkan rampung pada Mei 2023.
Adapun, pengerjaan proyek MRT Fase ke 4 akan didorong untuk menggunakan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Tuhiyat mengatakan, perusahaan tengah menunggu keputusan final dari Pemprov DKI Jakarta terkait dengan kebijakan ini.
Jika skema KPBU telah disahkan, Pemprov DKI Jakarta nantinya akan memberikan letter to proceed (LtP) kepada konsorsium terpilih yang kemudian bertugas mencari pendanaan untuk membangun proyek tersebut.
Baca Juga
Dia menambahkan, berdasarkan studi kelayakan pertama yang dilakukan perusahaan, kebutuhan dana untuk membangun koridor MRT ini adalah sekitar Rp21 triliun.
“Setelah pendanaan itu, kemudian akan dilakukan bidding untuk melakukan konstruksi. Pengalaman kami, karena itu sifatnya international bidding itu bisa memakan waktu 1 tahun,” jelasnya.
Tuhiyat mengatakan proyek MRT Fase 4 diharapkan telah masuk fase groundbreaking pada 2024. Pihak MRT Jakarta akan mendorong pengerjaan MRT Fase 4 dan MRT Fase 3 Balaraja – Cikarang secara paralel.
Proyek MRT Fase 4 akan terbentang dari Fatmawati hingga Kampung Rambutan dengan panjang lintasan sekitar 10,9 kilometer. Rute tersebut nantinya akan memiliki 10 stasiun pemberhentian yang seluruhnya berada di bawah tanah atau fully underground.