Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut saat ini telah terdapat 229 bendungan yang memasok kebutuhan air baku masyarakat di Indonesia.
Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian PUPR, Muhammad Rizal, menjelaskan bahwa mayoritas bendungan dibangun pemerintah lewat dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Terkait bendungan, jadi PUPR ini membangun tadi sudah membangun 187 bendungan," kata Rizal saat ditemui di Menara Kadin, Selasa (7/5/2024).
Sementara itu, sebanyak 42 bendungan dibangun oleh pihak swasta dan BUMN. Dengan demikian total bendungan beroperasi saat ini telah mencapai 229 bendungan.
Rizal menuturkan, saat ini pihaknya juga tengah mendorong fungsionalisasi bendungan sebagai sarana pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hingga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung.
Hal itu diharapkan mampu mendorong internal rate of return (IRR) proyek bendungan, sehingga mampu mengundang minat investor yang jauh lebih besar.
Baca Juga
"Kami juga mendorong pemanfaatan genangan, jadi di atas 10% sekitar 20% luas genangan itu bisa dipasang PLTS terapung yang nanti bisa dijual ke PLN listriknya," ujar Rizal.
Sebagai informasi, sepanjang periode 2015 - 2024 pemerintah tengah mempercepat pembangunan 61 bendungan yang terdapat di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebelumnya, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menuturkan bahwa proses penyelesaian pembangunan 61 bendungan itu ditargetkan rampung pada Oktober 2024.
"Jadi nanti pada Oktober [2024] tahun ini totalnya ada 61 bendungan yang akan selesai dibangun," jelas Basuki.