Bisnis.com, JAKARTA - Platform online yang khusus untuk membangun profil profesional, LinkedIn, merilis data baru tentang peran, industri, fungsi, dan keterampilan yang paling cepat berkembang di Indonesia.
LinkedIn Career Expert Serla Rusli menyampaikan, pilihan pekerjaan akan semakin luas dengan mengetahui tren industri dan pekerjaan yang diminati, serta menjelajahi peran yang mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
“Banyak skill saat ini dapat dipindahkan lintas industri,” katanya melalui keterangan resmi, dikutip Kamis (30/5/2024).
Melalui laporannya, LinkedIn menunjukkan bahwa keterampilan analitik, desain, engineering, structured query language (SQL), dan databases paling banyak dicari dari seorang fresh graduate S1 pada 2023. Keterampilan diurutkan berdasarkan jumlah total unggahan lowongan kerja yang muncul di LinkedIn mulai 1 Januari - 11 Maret 2024.
Secara terperinci, kemampuan analitik paling banyak dibutuhkan dalam pekerjaan graphic designer, fundraiser, dan asisten administrasi.
Geologistik, production specialist, dan mining engineer memerlukan keterampilan desain. Kemudian, kemampuan engineering paling banyak dicari dalam pekerjaan quantity surveyor, site engineer, dan civil engineer.
Baca Juga
Selanjutnya, keterampilan SQL dibutuhkan oleh pekerjaan guru, lektor, dan asisten laboratorium, serta databases diperlukan dalam pekerjaan konsultan rekrutmen, konsultan perjalanan, dan marketing specialist.
Menurut laporan Career Starter 2024 dari LinkedIn, layanan konsumen menjadi industri yang paling cepat berkembang bagi lulusan baru dengan gelar sarjana.
Industri lain yang paling banyak mempekerjakan lulusan baru dengan gelar sarjana mencakup minyak, gas dan pertambangan, konstruksi, pendidikan, serta layanan administrasi. Sementara itu, industri minyak, gas dan pertambangan serta jasa keuangan membuka banyak peluang bagi calon pekerja dengan gelar master.
LinkedIn turut mengungkap berbagai pekerjaan teratas untuk profesional dengan kualifikasi pendidikan yang berbeda. Dalam datanya, pemegang gelar sarjana dapat mengeksplorasi berbagai profesi seperti spesialis pemasaran, spesialis administrasi, dan desainer grafis.
“Semakin banyak pemegang gelar master yang bekerja sebagai dosen dan spesialis administrasi,” ujarnya.
Sementara itu, calon pekerja yang tidak memiliki gelar dapat menjalani profesi seperti spesialis administrasi, spesialis penjaminan kualitas, dan desainer grafis.
Terlepas dari latar belakang pendidikan, Serla Rusli menyebut bahwa berbagai fungsi pekerja mengalami pertumbuhan pesat. Menurutnya, tersedia beragam peluang bagi pemegang gelar sarjana di bidang spesialis data, spesialis program, dan data entry.
Lalu, bagaimana dengan tren pengaturan kerja di Indonesia? LinkedIn menyebut, perusahaan tetap konsisten dibanding tahun sebelumnya.
Posisi kerja di lokasi untuk tingkat pemula dilaporkan tidak mengalami perubahan signifikan tahun ini, yaitu sebesar 75,3%, dibandingkan dengan 75,4% tahun lalu. Posisi hybrid juga tetap stabil di angka 24,7%, dibandingkan dengan 24,6% tahun lalu.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pekerja Indonesia sudah akrab dengan tren kerja hybrid, perusahaan masih memprioritaskan pengaturan kerja penuh di lokasi.
“Oleh karena itu, lulusan baru perlu beradaptasi dengan kebutuhan dan ekspektasi industri,” pungkasnya.