Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara usai mencuat kabar PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo bakal melakukan divestasi atau melepas sebagian kepemilikan saham Jalan Tol Cibitung-Cilincing.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Miftachul Munir menjelaskan hingga saat ini pihaknya belum melakukan koordinasi lanjutan dengan Pelindo mengenai hal itu.
"Kelihatannya belum ada isu sih, nanti saya coba konfirmasi sama BUJT nya," jelas Munir saat ditemui di Tol Cimanggis-Cibitung, Rabu (10/7/2024).
Munir menjelaskan, rencana Pelindo untuk melakukan divestasi Tol Cibitung-Cilincing menjadi sepenuhnya kewenangan BUJT. Dengan demikian, dalam tahap ini Kementerian PUPR belum mendapat informasi lanjutan mengenai hal tersebut.
Apabila rencana divedtasi tersebut telah mendapat kesepakatan internal, barulah BUJT bakal melaporkan hal itu ke Kementerian PUPR.
"Jadi mungkin mereka akan evaluasi ulang kajiannya seperti apa nanti di internal BUJT, nanti kita konfirmasi. Biasanya kan seperti itu gak perlu [minta izin PUPR], kalau tol sudah operasi, tak perlu meminta izin ke kementerian mereka hanya perlu melaporkan," jelasnya.
Baca Juga
Namun demikian, Munir optimis bila divestasi Tol Cibitung-Cilincing itu benar bakal dilakukan, akan terdapat banyak pihak yang berminat.
"Banyak yang minat tol kita sih," pungkasnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Pelindo berencana melepas kepemilikan saham sebesar 65% di ruas tol Cibitung-Cilincing untuk mengurangi utang perseroan sebesar Rp8 triliun.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono menjelaskan, divestasi ini ditargetkan rampung pada tahun ini. Meski demikian, dirinya tidak menyebutkan siapa pihak yang akan membeli kepemilikan atas jalan tol tersebut.
"Divestasi jalan tol kami harapkan selesai 2024, sehingga nanti akan mengurangi utang sekitar Rp8 triliun," kata Arif dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR Di Kompleks Parlemen, Rabu (3/7/2024).
Adapun, ruas Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) dibangun dan dioperasikan oleh PT Cibitung Tanjung Priok Port Tollways (PT CTP), yang dimiliki oleh PT Akses Pelabuhan Indonesia dan PT Menara Maritim Indonesia.
Kedua perusahaan tersebut berada di bawah anak usaha Pelindo, yakni PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL).