Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Zulhas Bertemu Dubes AS Kamala Shirin, Bahas Aturan Baru Ekspor-Impor

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir pada Kamis (3/10/2024).
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (3/10/2024) - Dok. Kemendag.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (3/10/2024) - Dok. Kemendag.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menerima kunjungan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir pada Kamis (3/10/2024).

Dalam pertemuan tersebut, Mendag Zulhas menyampaikan terkait dengan arah dan strategi kebijakan pemerintahan mendatang. 

Berdasarkan diskusi yang dilakukan dengan Dubes Kamala, Zulhas mengungkapkan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat berkomitmen untuk memperkuat kerja sama bidang ekonomi, khususnya perdagangan.

“Dubes Kamala menyebutkan bahwa iklim ekonomi yang baik di Indonesia makin menarik pengusaha asal AS untuk melakukan perdagangan dan investasi di Indonesia,” kata Zulhas dari laman resmi Kemendag, Jumat (4/10/2024).

Di sisi lain, Juru Bicara Kedutaan Besar AS Jamie Ravetz mengatakan pertemuan tersebut fokus pada peluang untuk memajukan hubungan perdagangan AS-Indonesia. 

Topik diskusi meliputi tujuan ekonomi yang ditetapkan dalam Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia dan pembaruan peraturan impor dan ekspor terkini yang memengaruhi perdagangan dan perniagaan di Indonesia.

“Perdagangan dua arah antara Amerika Serikat dan Indonesia meningkat dari 29 miliar dolar AS pada tahun 2018 menjadi 40,5 miliar dolar AS pada 2023,” kata Jamie dalam keteranganya.

Jamie menuturkan, pihaknya menyambut baik upaya Indonesia untuk menarik lebih banyak investasi berkualitas tinggi.

Selain itu pihaknya juga menghargai upaya Indonesia untuk memperjuangkan Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) guna mengatasi tantangan abad ke-21, seperti transformasi digital, ketahanan rantai pasokan, dan transisi energi bersih.

“Peningkatan 40 persen yang hanya dalam waktu lima tahun tersebut menunjukkan semakin pentingnya hubungan ekonomi kedua negara – dan kita punya ruang untuk tumbuh,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper