Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Ekspor Industri Pengolahan Turun Dipicu CPO hingga Tekstil

BPS menyebut ekspor industri pengolahan mengalami penurunan pada September 2024 yang dipicu oleh minyak kelapa sawit (CPO).
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina
Kumpulan buah sawit yang telah lepas dari tandan sebelum dikirim ke pabrik kelapa sawit PT Sahabat Mewah dan Makmur, Belitung Timur, Rabu (28/8/2024). / Bisnis-Annasa Rizki Kamalina

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap ekspor industri pengolahan mengalami penurunan pada September 2024 yang dipicu oleh minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) hingga pakaian jadi dari tekstil.

Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan bahwa penurunan nilai ekspor nonmigas secara bulanan utamanya didorong oleh sektor industri pengolahan.

BPS mencatat nilai ekspor sektor industri pengolahan turun 6,38% secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2024, dengan andil penurunan sebesar 4,78%.

“Penurunan ekspor nonmigas terjadi pada sektor industri pengolahan di mana utamanya disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor minyak kelapa sawit, logam dasar mulia, pakaian jadi dari tekstil, serta peralatan listrik lainnya,” kata Amalia dalam Rilis Berita Resmi Statistik BPS Perkembangan Ekspor-Impor September 2024, Selasa (15/10/2024).

Meski demikian, secara tahunan, Amalia menyampaikan bahwa semua sektor mengalami peningkatan. Adapun, peningkatan ini didorong oleh kenaikan nilai ekspor industri pengolahan sebesar 7,11% dan memberikan andil sebesar 5,27%.

Tercatat, pada September 2024, total ekspor nonmigas sebesar US$20,91 miliar. Di mana, sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi sebesar US$0,56 miliar.

Menyusul sektor pertambangan dan lain sebesar US$3,88 miliar, dan sektor industri pengolahan sebesar US$16,46 miliar.

Amalia menyampaikan bahwa nilai ekspor nonmigas menurut sektor mengalami penurunan secara bulanan, kecuali pada sektor pertanian yang mengalami peningkatan ekspor sebesar 2,95%.

Di sisi lain, komoditas ekspor sektor pertanian yang mengalami peningkatan adalah lada hitam, buah-buahan tahunan, seperti pinang, kelapa, dan manggis. Kemudian mutiara hasil budidaya udang hasil tangkap, serta sayur-sayuran.

Seperti apa saat ini diskusi dengan konsorsium LG apa sudah ada kemajuan untuk pembahasan JV di sisi hulu tambang dan smelter?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper