Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan harga pangan pokok dan strategis secara umum relatif stabil dan terkendali jelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono menyampaikan, meski masih ada beberapa komoditas di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan harga tinggi dan sebagian di atas HET/HAP, tidak ada gejolak kenaikan harga yang signifikan.
“Tidak ada gejolak kenaikan harga pangan yang signifikan,” kata Maino kepada Bisnis, Selasa (3/12/2024).
Misalnya, komoditas beras. Menyitir info harga pangan Bapanas per 3 Desember 2024, secara rata-rata nasional, harga beras SPHP di tingkat konsumen sebesar Rp12.517 per kilogram.
Nominal tersebut sedikit di atas HET Zona 1 sebesar Rp12.500 per kilogram, dan di bawah HET Zona 2 dan 3 yang masing-masing sebesar Rp13.100 per kilogram dan Rp13.500 per kilogram.
Kemudian, beras jenis premium hari ini dipatok sebesar Rp15.517 per kilogram, sedikit di atas HET Zona 1 Rp14.900 per kilogram dan di bawah HET Zona 2 dan 3 sebesar Rp15.400 per kilogram dan Rp15.800 per kilogram.
Baca Juga
Sementara itu, harga beras medium secara rata-rata nasional dipatok sebesar Rp13.537 per kilogram. Harga beras medium tertinggi terjadi di Papua Pegunungan sebesar Rp20.000 per kilogram, dan terendah di Sulawesi Selatan Rp12.459 per kilogram.
Komoditas lainnya yang tercatat sedikit di atas HAP yakni cabai rawit merah, jagung pipilan kering, dan bawang merah.
Adapun, Bapanas sendiri telah menyiapkan sejumlah upaya untuk menjaga stabilitas harga pangan jelang Nataru.
Diantaranya, dengan penguatan cadangan pangan pemerintah. Maino menyebut, stok beras Bulog cukup besar sekitar 1.9 juta ton dari normalnya sekitar 1,2 juta - 1,5 juta ton.
“Stok sudah tersebar di seluruh gudang Bulog di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Lalu, penyaluran beras SPHP oleh Bulog baik ke pasar tradisional, ritel modern, outlet-outlet RPK atau langsunh ke masyarakat melalui Gerakan Pangan Murah.
Dia menuturkan, GPM dilakukan oleh dinas pangan provinsi dan kabuapaten/kota secara masif khususnya di daerah yang harganya masih tinggi atau yang mayoritas merayakan Nataru dan daerah wisata.
Pemerintah juga menyalurkan bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM sebanyak 10 kilogram pada Desember 2024 serta menyediakan bahan pangan yang lebih terjangkau melalui Kios Pangan yang dikelola Dinas Pangan provinsi dan kab/kota atau masyarakat.
“Selain itu, program fasilitasi distribusi pangan untuk bantu biaya transportasi dan/atau bongkar muat dari daerah surplus atau harga lebih murah ke daerah defisit atau harga lebih tinggi,” pungkasnya.