Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menganggarkan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp10.000 per porsi untuk masing-masing anak. Kementerian Pertanian (Kementan) menilai yang terpenting dari menu MBG adalah ketersediaan protein.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda mengatakan, berdasarkan pengalaman uji coba atau trial program MBG di Banyumas dan Sukabumi, masih banyak menu makanan yang tersisa, salah satunya sayur. Sebab, banyak anak atau penerima program Makan Bergizi Gratis tidak menyukai menu sayur.
Selain itu, banyak nasi yang kemudian tersisa. Alhasil, porsi dari menu makan bergizi bisa disesuaikan dengan umur penerimanya. Di sisi lain, pemerintah tetap mendorong bahan baku program MBG tetap memiliki nilai gizi dengan harga tetap terjangkau.
"Kalau menurut saya, digunakan item yang harganya terjangkau yaitu daging ayam dan telur," ujar Agung dalam acara seminar bertajuk JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security pada Kamis (5/12/2024)..
Menurutnya, yang terpenting dalam menu makan bergizi gratis tersedia produk protein yang tetap bagus meskipun anggaran menjadi Rp10.000 per porsi untuk masing-masing anak.
"Di Banyumas Rp12.000 itu termasuk susu 200 ml. Kami harap paketnya jangan terlalu murah juga, karena kualitas [penting]," ujar Agung.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, pemerintah menganggarkan program MBG sebesar Rp10.000 per porsi untuk masing-masing anak. Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan sejatinya pemerintah ingin menggelontorkan dana Rp15.000 per porsi untuk program andalannya saat kampanye Pilpres 2024.
Hanya saja, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa persoalan anggaran menjadi alasan program makan bergizi gratis tidak dipatok Rp15.000.
“Nanti rata-rata minimumnya atau rata-rata kita ingin memberi per anak dan per ibu hamil itu Rp10.000 per hari kurang lebih. Kita ingin Rp15.000 tapi kondisi anggaran, mungkin Rp10.000 untuk daerah-daerah cukup. Cukup bermutu dan bergizi,” ujar Prabowo pada konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, bulan lalu (29/11/2024).