Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah khususnya semasa kepemimpinan Presiden ke–7 RI Joko Widodo (Jokowi) gencar melakukan peresmian proyek infrastruktur. Mulai dari peresmian proyek strategis nasional (PSN) hingga infrastruktur saweran para taipan RI seperti Bandara Singkawang.
Tak hanya Jokowi, Presiden Prabowo Subianto yang baru dua bulan menjabat juga secara perdana baru saja meresmikan infrastruktur konektivitas yakni Flyover Madukoro pada Rabu, (11/12/2024).
Pembangunan infrastruktur ke depan juga diproyeksi bakal terus berlanjut. Hal itu ditandai seiring dengan masih besarnya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk infrastruktur sebesar Rp400,3 triliun pada 2025.
Adapun, anggaran infrastruktur itu porsinya mencapai 11% dari total rencana pos belanja negara sebesar Rp3.613,1 triliun pada 2025.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo menjelaskan, arah pembangunan infrastruktur 2025 akan difokuskan pada pengembangan sarana dan prasarana ketahanan pangan. Di antaranya melanjutkan pembangunan bendungan, bendung hingga pemantapan jaringan-jaringan irigasi agar air permukaan dapat terdistribusi maksimal ke masyarakat.
"Yang pasti alokasi terbesar ya ketahanan pangan, yang terbesar ya. Itu dilakukan dalam bentuk penyehatan irigasi-irigasi. Kebanyakan sih berhubungan dengan bendungan, bendung, irigasi dan seterusnya. Pokoknya fokusnya ke ketahanan pangan," tegasnya.
Baca Juga
Hal itu tampak berbeda bila dibandingkan dengan masa kepemimpinan Presiden Jokowi yang lebih memprioritaskan pembangunan konektivitas dan sarana transportasi umum terintegrasi.
Berikut rangkuman Bisnis terkait daftar 10 proyek infrastruktur yang diresmikan sepanjang 2024:
1. Tol Pamulang – Cinere – Raya Bogor
Ruas Tol Pamulang – Cinere – Raya Bogor ini telah diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) pada 8 Januari 2024. Di mana, jalan tol tersebut merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) konektivitas.
Jalan Tol ini memiliki panjang mencapai 14,8 km dan bagian dari jaringan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) II. Ruas jalan ini akan melengkapi struktur jaringan tol di Jabodetabek yang telah ada, yaitu Jalan Tol Lingkar Dalam (Jakarta Inner Ring Road) sepanjang 46 km, JORR I sepanjang 65 km, dan JORR II sepanjang 111 km.
Adapun, bagian dari tol JORR 2 ini melingkar dari dari Cengkareng Bandara Soekarno Hatta, Kunciran, Serpong, Cinere, Cimanggis, Cibitung, Cilincing hingga Pelabuhan Tanjung Priok.
Pengoperasian Tol Pamulang-Cinere-Raya Bogor juga diharapkan dapat memperlancar mobilitas masyarakat, barang dan logistik serta dapat mengurangi kemacetan di dalam kota Jakarta.
2. Bandara Singkawang
Proyek infrastruktur Bandara Singkawang pertama kali diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 20 Maret 2024. Kala itu, Jokowi menjelaskan bahwa Bandara itu dibangun oleh para konglomerat RI.
Pembangunan Bandara Singkawang itu dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan juga tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) dari para pengusaha asli dari Singkawang.
Perinciannya, bandara ini menghabiskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp272 miliar dan urun tangan para pengusaha salah satunya sosok bos Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma hingga Pui Sudarto sebesar Rp155 miliar.
Bandara yang dibangun sejak 2019 memiliki panjang landasan pacu (runway) hingga 2.000 meter dan kemudian terminalnya dibangun seluas 8.000 meter persegi. Meski telah diresmikan sejak awal tahun, hingga kini Bandara ini masih belum beroperasi.
3. Bendungan Tiu Suntuk
Bendungan Tiu Suntuk yang berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) diresmikan pada 2 Mei 2024. Bendungan ini menjadi salah satu bendungan terbesar dari 7 bendungan eksisting di NTB.
Bendungan Tiu Suntuk menghabiskan anggaran mencapai Rp1,4 triliun yang memiliki kapasitas hingga 60,8 juta meter kubik. Bendungan tersebut juga diyakini akan dapat memberikan sejumlah manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Adapun, manfaat untuk daerah irigasi mencapai 1.900 hektare. Di samping itu, bendungan ini juga mampu mengalirkan air baku hingga 680 liter per detik serta dapat digunakan untuk mereduksi adanya banjir di sekitar Sumbawa Barat.
4. Bendungan Sepaku Semoi IKN
Bendungan Sepaku Semoi, menjadi infrastruktur penunjang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang pertama kali diresmikan oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo pada 4 Juni 2024.
Bendungan ini dibangun memakan waktu hingga 4 tahun lamanya. Di mana, proyek ini pertama kali dibangun pada 2020 dan berhasil diselesaikan pada 2024 dengan memakan biaya hingga Rp836 miliar.
Bendungan Sepaku Semoi memiliki kapasitas tampung yang cukup besar, mencapai 16 juta meter kubik dengan luas genangan mencapai 322 hektare. Hal ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan akan air bersih tidak hanya untuk Ibu Kota Nusantara (IKN) tetapi juga sebagian wilayah Kota Balikpapan.
5. Kawasan Industri Terpadu Batang
Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) yang berlokasi di Kabupaten Batang, Jawa Tengah diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Jokowi pada 26 Juli 2024.
Kala itu, Jokowi menjelaskan bahwa kehadiran KIT Batang didorong oleh adanya persaingan global yang kian ketat. Terlebih, Jokowi menegaskan bahwa saat ini telah banyak investor yang telah melirik Indonesia sebagai destinasi investasi.
Dalam laporannya, Kawasan Industri Terpadu Batang akan menampung lebih dari 250 ribu pekerja dan telah mendatangkan investasi sebesar Rp14 triliun.
Adapun, dalam 4 tahun terakhir KIT Batang disebut telah menjual lahan seluas 339 hektare dengan nilai investasi Rp18,7 triliun. Para tenant berasal dari berbagai negara seperti China, Korea Selatan, Chili, Thailand, Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Taiwan, Singapura, dan Indonesia.
6. Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Lampung
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, pertama kali diresmikan pada Senin (26/8/2024) dan menghabiskan anggaran mencapai Rp1,38 triliun.