Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) optimistis Indonesia dapat memenuhi kebutuhan garam konsumsi nasional tanpa melalui impor mulai 2025.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP Victor Gustaaf Manopo menyampaikan, pemerintah memastikan garam konsumsi tak lagi diimpor tahun ini.
“Sangat memungkinkan. Untuk garam konsumsi sudah dipastikan 2025 tidak impor lagi,” kata Victor kepada Bisnis, dikutip Rabu (1/1/2025).
Hal itu juga sejalan dengan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.126/2022 tentang Percepatan Pembangunan Pergaraman Nasional di mana kebutuhan garam harus dipenuhi dari hasil produksi dalam negeri oleh petambak garam dan badan usaha paling lambat 2024.
Selain garam konsumsi, Victor menyebut bahwa garam industri farmasi yang kualifikasinya paling bagus dengan NaCl 99% dapat diproduksi dalam negeri.
"Bahkan ada beberapa pelaku usaha sudah membuat pabrik garam farmasi, tinggal proses sertifikasi,” ujarnya.
Baca Juga
Di sisi lain, Victor mengatakan bahwa semua petambak garam mendukung program swasembada garam. Saat ini, dia mengungkap setidaknya ada sekitar 24.000 petambak aktif.
Dia meyakini, jumlah petambak garam bisa terus bertambah lantaran program swasembada pangan termasuk garam yang dicanangkan Kepala Negara sekaligus paralel penghentian impor seluruh jenis garam di 2027, akan mengerek harga garam dalam negeri.
Adapun hingga penyusunan neraca komoditas pada awal Desember 2024, KKP mencatat stok garam dalam negeri mencapai 800.000 ton yang tersebar di Gudang Garam Nasional dan Gudang Garam Rakyat sebanyak 500.000 ton dan di PT Garam 300.000 ton.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah tidak akan melakukan importasi untuk sejumlah komoditas pangan. Komoditas yang dimaksud yakni beras, garam, jagung untuk pakan ternak, dan gula.
Langkah ini ditempuh sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan swasembada pangan yang ditargetkan dapat tercapai di 2027.
“Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras, agar petani bisa tanam padi yang banyak serta harga di pasaran bagus,” kata Zulhas saat pelaksanaan rapat koordinasi pangan di Bandar Lampung seperti dikutip dari Antara, Sabtu (28/12/2024).
Selain beras, pemerintah juga berencana untuk setop impor garam, jagung pakan ternak, serta gula. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut, rencana setop impor juga akan dilakukan secara bertahap terhadap komoditas lainnya.
“Jadi sudah ada empat komoditas yang tahun depan kita tidak impor, nanti berkala akan ada komoditas lain yang akan dioptimalkan produksinya di dalam negeri sehingga menguntungkan kita,” ujarnya.
Dia menuturkan, selama ini sektor pertanian secara nasional dalam perkembangannya cukup tertinggal akibat banyak hal. Sehingga saat ini dengan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto melalui program prioritasnya dan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota menjadi waktu yang tepat untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Semua harus satu tim kompak, dan kolaboratif sebab ini waktunya membangun swasembada pangan nasional, serta meninggalkan ketergantungan impor pangan,” pungkasnya.