Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda (GIAA) Pastikan Perawatan Pesawat Boeing 737-800

Garuda Indonesia getol melakukan perawatan terhadap 40 pesawat Boeing 737-800, untuk menjaga kenyaman pelanggan selama perjalanan.
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia terparkir di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (21/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) memiliki sebanyak 40 unit pesawat Boeing 737-800 atau model yang sama dengan pesawat milik maskapai Korea Selatan, Jeju Air. Perawatan terhadap puluhan pesawat itu terus dilakukan.

Sebagaimana diketahui, pesawat dari maskapai Jeju Air mengalami kecelakaan tragis keluar landasan pacu dan menabrak pagar di kota Muan, Korea Selatan, pada Minggu (29/12/2024). Dari 181 penumpang, 179 orang dilaporkan tewas, dan 2 pramugari selamat namun mengalami luka parah. 

Direktur Niaga Garuda Indonesia (GIAA), Ade R Susardi mengonfirmasi bahwa dari sekitar 50 unit pesawat tipe Boeing yang dimiliki GIAA, ada sebanyak 40 unit pesawat Boeing 737-800.

Kendati demikian, dia memastikan bahwa Garuda Indonesia selalu melakukan perawatan (maintenance) rutin pada setiap unit pesawatnya dan memastikan bahwa aman untuk terbang.

Terlebih, dengan adanya insiden Jeju Air, maka Boeing selaku perusahaan manufaktur pesawat juga akan menginstruksikan kepada setiap maskapai untuk melakukan inspeksi pada pesawatnya.

"Jadi, biasanya setiap kali ada kejadian, dari satu manufaktur itu akan menginstruksikan ke semua pemakai, tolong dicek karena beberapa case, pasti dilakukan. Kalau memang sudah ada instruksi, langsung dilakukan [pemeriksaan]," ujar Ade saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada Rabu (1/1/2025).

Menurutnya, setiap perusahaan manufaktur pesawat juga memiliki standar operasional prosedur (SOP) untuk perawatan dan pemeriksaan pesawat secara berkala.

"Menurut saya itu normal. Manufaktur punya SOP, jadi setiap kali ada case tentu dilakukan. Tetapi kan semua maintenance rutin kita memang kalau dilihat, misalnya kita ngomong landing gear dan lain-lain, itu salah satu part yang memang harus selalu diperiksa," jelasnya.

Ade mengatakan, Garuda Indonesia juga berencana menambah pesawat hingga 20 unit sepanjang 2025 untuk mengakomodir permintaan penumpang. Mayoritas di antaranya Boeing, sedangkan sisanya Airbus.

"Totalnya kami ada rencana penambahan total mungkin sekitar 20 unit, komposisinya mungkin 15-16 Boeing, sisanya Airbus. Tetapi saya belum ngomong soal Citilink ya, kalau di Garuda mungkin ada tambahan narrow body dan wide body," pungkas Ade.

Sebagai tambahan informasi, pesawat narrow body merupakan pesawat berbadan sempit dengan lebar kabin 3–4 meter dan satu lorong. Pesawat ini biasanya digunakan untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah, dan dapat membawa 100–300 penumpang. Contoh pesawat narrow body termasuk Boeing 737 dan Airbus A320.

Sementara itu, pesawat berbadan lebar (wide body) memiliki diameter kabin 5–6 meter dan dua atau lebih lorong. Pesawat ini biasanya digunakan untuk penerbangan jarak jauh antar benua, dan dapat membawa 200–600 penumpang. Contoh pesawat wide body termasuk Boeing 777, Airbus A330, dan Airbus A350.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper