Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kala Pundi-Pundi Ekonomi Vietnam Salip RI

Ekonomi Vietnam tumbuh semakin moncer dan hampir mencapai angka pertumbuhan ekonomi yang diimpikan oleh Prabowo Subianto, hampir 8% pada kuartal IV/2024.
Bendera Vietnam tergantung di sebuah dinding di sebuah pasar di Hanoi, Vietnam, pada Selasa (14/5/2024). / Bloomberg-Linh Pham
Bendera Vietnam tergantung di sebuah dinding di sebuah pasar di Hanoi, Vietnam, pada Selasa (14/5/2024). / Bloomberg-Linh Pham

Bisnis.com, JAKARTA — Vietnam semakin memantapkan diri sebagai negara dengan prospek perekonomian terapik di Asia Tenggara. Terbaru, pertumbuhan ekonomi Vietnam dilaporkan tumbuh 7,09% sepanjang 2024.

Data dari Kantor Statistik Umum (GSO) Vietnam pada Senin (6/1/2025) mencatat produk domestik bruto (PDB) tumbuh 7,55% pada kuartal IV/2024, yang merupakan pertumbuhan kuartalan tercepat dalam lebih dari dua tahun terakhir.

Ekspor yang kuat dan arus masuk investasi asing yang besar menjadi motor pertumbuhan ekonomi Vietnam. Sepanjang tahun lalu, ekspor Vietnam tumbuh 14,3% dari tahun sebelumnya menjadi US$405,53 miliar, yang didorong oleh pengiriman barang elektronik, telepon pintar, pakaian, dan hasil pertanian. 

Sementara itu, impor tumbuh 16,7% menjadi US$380,76 miliar pada tahun 2024. Artinya, surplus perdagangan Vietnam sebesar US$24,77 miliar pada 2024.

Di sisi lain, arus masuk investasi asing ke Vietnam naik 9,4% tahun lalu menjadi US$25,35 miliar. Sementara itu, indeks harga konsumen atau inflasi rata-rata pada 2024 naik 3,63%, sedangkan output produksi industri naik 8,4%.

Beberapa tahun terakhir, ekonomi Vietnam memang tumbuh ciamik—terutama di tengah ketidakpastian global. Data World Bank (Bank Dunia) menunjukkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Vietnam mencapai 6,01% selama 2015—2023.

Sebagai perbandingan, masih berdasarkan data World Bank, rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,12% selama 2015—2023. Tak berlebihan rasanya menyatakan, setidaknya dalam konteks perekonomian, Vietnam mulai mengejar Indonesia.

Mari bandingkan indikator-indikator ekonomi yang lain antara Vietnam dan Indonesia berdasarkan data World Bank.

Dalam hal PDB, Vietnam (US$429,72 miliar, 2023) memang masih tertinggal cukup jauh dari Indonesia (US$1.371,17 miliar, 2023). Kendati demikian, jika dilihat dari konteks PDB per kapita tampak Vietnam (US$4.282,1 miliar, 2023) tak kalah jauh dari Indonesia (US$4.976,3 miliar, 2023).

Sementara itu selama 2015—2023, Vietnam juga bisa menjadi rata-rata inflasi lebih rendah yaitu 2,73% dibandingkan Indonesia sebesar 3,47%.

Dari sisi pengangguran, Vietnam jauh lebih rendah (1,6% dari total angkatan kerja, 2023) daripada Indonesia (3,4% dari total angkatan kerja, 2023). 

Rasio jumlah penduduk miskin (dengan penghasilan minimum US$2,15 per hari) Vietnam juga lebih rendah (1% dari total populasi, 2022) daripada Indonesia (1,8% dari total populasi, 2022).

Dari sisi angka harapan hidup, masyarakat Vietnam lebih tinggi (75 tahun, 2022) daripada warga Indonesia (68 tahun). Begitu juga dengan indeks modal manusia alias human capital index (skala 0—1) yang mana Vietnam lebih tinggi (0,7) dibandingkan Indonesia (0,5).

Tak heran apabila ke depan prospek ekonomi Vietnam juga lebih baik dari Indonesia.

Pemerintah Vietnam telah menetapkan target pertumbuhan PDB sebesar 6,5% hingga 7% pada 2025. Bahkan, Perdana Menteri Pham Minh Chinh bulan lalu mengatakan Vietnam akan menargetkan pertumbuhan sebesar 8%.

"Ke depannya, Vietnam akan secara aktif memantau kebijakan moneter, menstabilkan nilai tukar, dan memantau secara ketat mitra dagang besar agar kebijakan tepat waktu," kata Huong, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, pemerintah Indonesia masih menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,2% pada tahun ini. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengasumsikan pertumbuhan ekonomi RI 'hanya' mencapai 5% sepanjang 2024.

Dia memaparkan bahwa pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I /2024 mencapai 5,11%, kuartal II/2024 mencapai 5,05%, kuartal III mencapai 4,95%, dan kuartal IV diestimasikan ada di sekitar 5%.

"Sehingga untuk keseluruhan tahun, growth [pertumbuhan] kita perkirakan masih di 5%," ungkapnya dalam Konferensi Pers APBN Kita di Kantor Kemenkeu, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper