Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, China masih menjadi negara utama asal impor nonmigas dengan kontribusi mencapai 40,65% terhadap total impor nonmigas Indonesia pada Desember 2024.
Plt Kepala BPS, Ibu Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, impor nonmigas dari China ke Indonesia pada Desember 2024 mencapai US$7,29 miliar.
Nilai tersebut meningkat dibanding November 2024 dan Desember 2023 yang masing-masing tercatat sebesar US$6,53 miliar dan US$5,45 miliar.
“Impor dari China mencapai US$7,29 miliar. Ini nilainya relatif lebih tinggi dibanding bulan lalu maupun bulan yang sama tahun lalu,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Rabu (15/1/2025).
Di posisi kedua ada Jepang dengan share terhadap total impor nonmigas Indonesia mencapai 7,48% dengan nilai impor sebesar US$1,34 miliar. Capaian tersebut turun dibanding bulan lalu yang sebesar US$1,49 miliar, tetapi meningkat dibanding Desember 2023 yang mencapai US$1,24 miliar.
Posisi ketiga, ditempati oleh Australia dengan share sebesar 4,84%. Dalam paparan yang disampaikan Amalia, nilai impor Negeri Kangguru ke Indonesia pada Desember 2024 mencapai US$870 juta atau meningkat dibanding November 2024 yang tercatat US$490 juta.
Baca Juga
Kemudian kawasan Asean berkontribusi sebesar 15,08% terhadap total impor nonmigas Indonesia dengan nilai impor mencapai US$2,70 miliar.
Dengan Uni Eropa, nilai impor nonmigas mencapai US$1,14 miliar pada Desember 2024 atau meningkat dibanding November 2024 sebesar US$990 juta dan Desember 2023 US$1,04 miliar.
“Untuk nilai impor dari kawasan Uni Eropa, mengalami kenaikan baik secara bulanan maupun tahunan,” ujarnya.
Sementara itu sepanjang 2024, Amalia menyebut bahwa peningkatan nilai impor nonmigas terjadi dengan China, Singapura, dan Asean. Secara terperinci, nilai impor China ke Indonesia sepanjang 2024 mencapai US$71,63 miliar, naik dari tahun lalu US$62,18 miliar.
Kemudian, nilai impor dari Singapura tercatat mencapai US$9,74 miliar atau naik dibanding tahun lalu US$7,97 miliar. Peningkatan juga terjadi terhadap nilai impor dari Asean ke Indonesia yang tercatat sebesar US$23,09 miliar 2023 menjadi US$24,80 miliar di 2024.
“Sementara dengan Jepang dan Uni Eropa alami penurunan sepanjang 2024 dibanding 2023,” pungkasnya.