Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi AS Naik ke 2,9% per Desember 2024, Akankah The Fed Lanjut Pangkas Suku Bunga?

Inflasi AS meningkat ke 2,9% pada Desember 2024, sejalan dengan perkiraan pelaku pasar.
Bendera Amerika Serikat berkibar di Seattle, Washington pada Kamis (4/7/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho
Bendera Amerika Serikat berkibar di Seattle, Washington pada Kamis (4/7/2024). / Bloomberg-SeongJoon Cho

Bisnis.com, JAKARTA — Inflasi AS naik menjadi 2,9% pada Desember 2024. Hal itu dinilai dapat menjadi alasan bagi Federal Reserve atau The Fed untuk memberi jeda penurunan suku bunga acuan.

Data inflasi terbaru itu tercatat naik dari posisi November 2024 yang sebesar 2,7%.

Dilansir dari Bloomberg, berdasarkan Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) inflasi inti AS pada Desember 2024 naik 0,2% setelah mengalami kenaikan 0,3% selama empat bulan berturut-turut.

Para ekonom melihat inflasi inti sebagai indikator yang lebih baik dari tren inflasi dasar daripada Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) keseluruhan, yang mencakup biaya makanan dan energi yang sering kali tidak stabil. Ukuran utama naik 0,4% dari bulan sebelumnya, dengan lebih dari 40% kenaikan disebabkan oleh energi.

Meskipun pelonggaran inflasi disambut baik setelah berbulan-bulan berada di posisi tinggi, serangkaian analisis diperlukan untuk meyakinkan pejabat The Fed bahwa kemajuan inflasi telah berlanjut.

Tekanan harga yang berkepanjangan telah berkontribusi pada aksi jual yang dalam di pasar obligasi global dan memicu kekhawatiran bahwa The Fed melonggarkan kebijakan terlalu cepat pada akhir tahun lalu.

Dikombinasikan dengan laporan tenaga kerja AS yang kuat pekan lalu, para pembuat kebijakan secara luas diharapkan tidak mengubah suku bunga The Fed pada pertemuan mereka akhir bulan ini. Para investor umumnya tidak melihat adanya penurunan lagi hingga akhir tahun ini.

Imbal hasil Treasury turun dan indeks berjangka S&P 500 naik sementara dolar menurun setelah rilis data inflasi AS.

Kenaikan inflasi juga didorong oleh harga pangan, tiket pesawat, mobil baru dan bekas, asuransi mobil, dan perawatan medis. Biaya barang tidak termasuk pangan dan energi naik 0,1% pada Desember 2024, setelah kenaikan 0,3% pada November 2024.

Harga sewa hunian, kategori terbesar dalam layanan, naik 0,3% pada Desember untuk bulan kedua. Sewa setara pemilik dan sewa tempat tinggal utama—bagian dari tempat tinggal—keduanya naik setelah kenaikan terkecil sejak 2021.

Tidak termasuk perumahan dan energi, harga layanan naik 0,2%, kenaikan terkecil sejak Juli, menurut perhitungan Bloomberg.

Data inflasi Desember 2024 itu merupakan laporan indeks harga konsumen terakhir masa jabatan Presiden Joe Biden—pemerintahan yang dirundung oleh harga tinggi yang muncul sejak pandemi Covid-19.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper