Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membidik penambahan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) hingga mencapai 63.000 unit pada 2030. Target tersebut mendukung proyeksi jumlah kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebanyak 943.000 unit.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu mengatakan, dalam waktu 5 tahun ke depan, pihaknya mendorong badan usaha, tak hanya PT PLN (Perseo), untuk mengembangkan SPKLU di berbagai lokasi.
“Maka direncanakan SPKLU itu sebanyak sekitar 63.000, ya 63.000. Kalau dari sekarang, ya mungkin 10 kali lipatlah kira-kira gitu,” kata Jisman dalam agenda Coffee Morning Ditjen Gatrik, Selasa (18/2/2025).
Dalam hal ini, dia menerangkan penggunaan KBLBB diperkirakan dapat menghemat penggunaan BBM sebesar 66.000 barel per hari dan menurunkan emisi hingga 1 juta ton CO2e per tahun.
Untuk mendorong target tersebut, pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri ESDM 24/2025 tentang Rencana Pengembangan SPKLU untuk KBLBB Tahun 2025-2030. Beleid ini salah satunya mendorong pembangunan SPKLU di pusat perbelanjaan perkantoran, industri, rest area, tol, SPBU, tempat wisata, rumah sakit, stasiun kereta api, terminal, hotel, pelabuhan, dan tempat lainnya.
“Kemudian sebaran SPKLU direncanakan dengan mempertimbangkan tipe teknologi pengisian berupa medium charger, fast charger, dan ultra fast charger sesuai lokasi SPKLU,” ujarnya.
Kepmen tersebut juga mengatur klasifikasi wilayah padat dan non-padat KBLBB sehingga pembangunan SPKLU tidak terpusat di wilayah padat saja. Dia mendorong badan usaha untuk membangun SPKLU juga di wilayah non-padat.
“Sehingga ya kita minta, kita hitung kalau dia misalnya bangun lima SPKLU misalnya di kota, misalnya satu di luar kota itu mungkin tidak komersil ya, sehingga kita hitung secara keseluruhan, yang penting secara IRR [internal rate of return]-nya bisa tertutupi,” tuturnya.
Dalam aturan tersebut juga pemerintah mengatur agar PLN wajib memprioritaskan pengembangan SPKLU di luar Pulau Jawa dan Bali dan badan usaha menyampaikan laporan realisasi SPKLU setiap 6 bulan sekali kepada menteri ESDM.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, hingga Desember 2024, telah dibangun SPKLU & charging station sebanyak 3.202 unit di 2.180 lokasi. Untuk stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU), hingga Desember 2024, telah dibangun 1.902 unit di 1.902 lokasi.