Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Arsari Group dan Utusan Khusus Presiden untuk COP29 Hashim Djojohadikusumo mengungkap, Presiden Prabowo Subianto telah menambah anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Adik Prabowo itu menyampaikan, Kepala Negara dalam dua minggu terakhir telah menambah anggaran sebesar Rp100 triliun, dari semula Rp71 triliun.
“Dalam dua minggu terakhir ini, dia [Prabowo] telah menambahkan lagi sebanyak Rp100triliun, yaitu sekitar US$6 miliar,” kata Hashim dalam agenda Indonesia Economic Summit di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
Hashim, mengutip Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), memperkirakan, anggaran belanja sebesar Rp71 triliun yang digunakan untuk program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,83%.
Kontribusinya diperkirakan meningkat sebesar 2% seiring adanya tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program makan bergizi gratis.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,03% di 2024. Hashim optimistis program makan bergizi gratis dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Juga
“Jadi dengan program makanan gratis itu sendiri, kami akan menambahkan 2% ke 5,3%,” ujarnya.
Dia menyebut, program ini juga berdampak langsung terhadap ekonomi daerah. Apalagi, pemerintah mengharapkan agar penerima program ini dapat diperluas menjadi 82 juta orang.
“Itu dorongan besar, stimulus besar bagi ekonomi. Dan kami memperkirakan hanya dengan program parsial, Rp171 triliun, itu sudah merupakan pertumbuhan ekonomi tambahan sebesar 2%,” tuturnya.
Dalam catatan Bisnis, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sempat menyebut akan menambah anggaran makan bergizi gratis, dari sebelumnya Rp71 triliun menjadi total Rp171 triliun dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2025.
Sri Mulyani menjelaskan tujuan penambahan anggaran Rp100 triliun tersebut agar penerima manfaat program makan bergizi gratis bisa diperluas sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
“Apabila program MBG mencakup seluruh anak-anak di Indonesia, ibu hamil, PAUD sampai dengan anak sekolah, jumlahnya mencapai sekitar 90 juta penerima manfaat,” jelas Sri Mulyani dalam BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2024).