Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

70.000 Koperasi Merah Putih Hadir Bertahap hingga Juli 2025

Kemenkop akan menghadirkan 70.000 koperasi merah putih di seluruh Indonesia secara bertahap hingga Juli 2025
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Jakarta, Kamis (19/12/2024)/Bisnis-Dany Saputra.
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi di Jakarta, Kamis (19/12/2024)/Bisnis-Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koperasi (Kemenkop) akan membentuk 70.000 Koperasi Desa Merah Putih secara bertahap sampai Juli 2025.

Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menuturkan dasar rencana pembentukan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih untuk menggerakkan perekonomian di desa.

Menurutnya, pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dibutuhkan badan usaha berbentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga menjadi agregator berbagai produk desa.

Dalam hal implementasinya, Budi Arie menjelaskan Koperasi Desa Merah Putih ini akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama. Di mana, ada sekitar 64.000 kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi serta sistem pertanian dan distribusi pangan di desa dapat terintegrasi dengan lebih baik.

“Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ungkap Budi Arie dalam keterangan tertulis, Selasa (4/3/2025)

Selain memperkuat ekonomi desa, lanjut dia, koperasi ini juga diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen. Sehingga, harga di tingkat konsumen bisa jauh lebih murah.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa pelaksanaan 70.000 Koperasi Desa Merah Putih ini juga melibatkan para generasi muda untuk berkoperasi.

“Pembentukan Koperasi Desa ini akan kami lakukan secara bertahap dimulai dari masa pembentukan mulai hari ini sampai Juli 2025,” ungkapnya.

Dia meyakini keberadaan koperasi desa akan mampu memperpendek rantai pasok (supply chain) dan melancarkan distribusi barang dan jasa hingga ke tingkat desa, sehingga dapat menekan biaya dengan lebih rendah hingga ke tingkat konsumen akhir.

Di samping itu, Budi Arie menambahkan keberadaan koperasi desa juga diharapkan menjadi agregator bagi upaya mendorong peningkatan harga produk pertanian dari desa, serta menjadi stabilisator bagi inflasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper