Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Freeport Butuh Rp8,2 Triliun per Tahun Kembangkan Tambang Kucing Liar

Freeport membutuhkan capex Rp8,2 triliun per tahun untuk kembangkan proyek tambang bawah tanah Kucing Liar di Grasberg, Papua Tengah.
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo
Kawasan eks tambang Grasberg milik PT Freeport Indonesia di Mimika, Papua./Bisnis-M. Nurhadi Pratomo

Bisnis.com, JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyebut pengembangan proyek tambang bawah tanah Kucing Liar di Grasberg, Papua Tengah membutuhkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$500 juta per tahun atau setara Rp8,2 triliun per tahun. 

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, estimasi nilai capex tersebut dibutuhkan untuk 7-8 tahun ke depan. Dia menuturkan, tambang Kucing Liar merupakan tambang keempat PTFI di wilayah Grasberg dan akan menggantikan Deep Mill Level Zone (DMLZ). 

"Jadi, [tambang] Kucing Liar akan menggantikan tambang Deep Mill Level Zone itu sehingga proses produksi bijih kami bisa stabil, diharapkan sekitar 240.000 ton bijih per hari, jadi stabil ke depannya," kata Tony dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI, Kamis (13/3/2025). 

Pasalnya, produksi bijih dari tambang DMLZ terus menurun. Saat ini, produksinya mencapai 70.000 ton bijih per hari. Selain DMLZ, di kawasan yang sama PTFI juga mengoperasikan tambang Grasberg Block Cave dan Big Gossan. 

Adapun, tambang Block Cave menghasilkan 140.000 ton bijih per hari, sementara Big Gossan menghasilkan 7.000 ton bijih per hari dengan kadar paling tinggi. 

Untuk menjaga tingkat produksi, Tony pun menargetkan tambang Kucing Liar dapat mulai berproduksi pada 2027 mendatang. Potensi cadangan dari tambang ini yakni sebesar 7 miliar pound tembaga dan 7 juta ounce emas hingga 2041. 

Dalam catatan Bisnis, pengembangan Kucing Liar merupakan upaya yang dilakukan setelah PTFI mendapatkan perpanjangan izin usaha pertambangan khusus (IUPK) selepas 2041 dinilai perlu untuk memperpanjang umur proyek ini.

Adapun, tahap pengembangan pra-produksi Kucing Liar sudah dimulai pada 2022 dan diperkirakan akan berlanjut dalam jangka waktu sekitar 10 tahun. Tambang ini diperkirakan dapat memproduksi sekitar 90.000 metrik ton bijih per hari saat sedang beroperasi secara penuh. 

Sementara itu, secara tahunan, tambang Kucing Liar diperkirakan dapat memproduksi 560 juta pound tembaga dan 520.000 ounce emas. Hal tersebut akan memberikan keuntungan bagi PTFI berkelanjutan dalam jangka panjang dan skala besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper