Bisnis.com, JAKARTA — Pedagang santan kelapa mengaku harga kelapa bulat melambung sejak 5 bulan lalu. Bahkan, pedagang juga mengaku sempat mengalami kekurangan pasokan kelapa bulat.
Salah satu pedagang santan kelapa, Atin (45) di Pademangan Barat menuturkan harga kelapa bulat yang ia jual tergantung dari ukuran. Misalnya saja, harga kelapa bulat ukuran kecil dibanderol Rp10.000 dan ukuran sedang dibanderol Rp12.000.
Atin mengaku harga kelapa bulat sudah mulai melonjak sebelum Ramadan 2025, tepatnya sejak lima bulan lalu. Padahal, sebelumnya dia menjual kelapa bulat ukuran sedang paling mahal adalah Rp8.000 dan ukuran besar Rp12.000.
“Sebelumnya saya jual [kelapa bulat] paling mahal Rp8.000, itu sudah yang sedang, sekarang yang kecil saja sudah Rp10.000. Naiknya sudah lama, sudah dari lima bulan. Harga kelapa bulat naik berat, naik parah,” kata Atin saat ditemui Bisnis, Minggu (16/3/2025).
Sementara itu, dia menjual santan kelapa dengan dibanderol Rp5.000 per kantong. Meski harga yang dijual sama seperti sebelumnya, Atin menyebut santan yang ia jual kini adalah santan campur.
“Santan yang dijual sekarang Rp5.000 [per kantong], tetapi nggak terlalu kental kayak dulu, jadi sedang. Dulunya sama Rp5.000, cuma kental banget,” ungkapnya.
Baca Juga
Alhasil, kenaikan harga pada komoditas ini pun membuat konsumen menjadi jauh lebih sedikit dibandingkan biasanya. Terlebih, Atin juga mengaku sempat mengalami kekurangan pasokan kelapa bulat.
“Orang-orang tetap beli, soalnya kebutuhan, jadinya tetap beli tapi berkurang,” ungkapnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor kelapa dengan kode HS 0801190 pada 2024 mencapai 62.060.518 kilogram atau 62.060 ton.
Data tersebut menunjukkan Malaysia, Singapura, Hong Kong, China, Pakistan, Vietnam, hingga Thailand menjadi negara tujuan ekspor kelapa Indonesia.