Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Meroket, Kementan Klaim Harga Cabai Sudah Turun Jelang Lebaran

Kementan mengeklaim harga cabai mulai melandai menjelang lebaran tahun ini. Namun, harganya masih di atas harga acuan penjualan (HAP).
Pedagang memilah cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pedagang memilah cabai yang dijual di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (18/1/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim saat ini harga cabai mulai melandai alias tidak lagi melambung tinggi di harga Rp120.000 per kilogram menjelang lebaran tahun ini.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menuturkan bahwa meski sudah mulai melandai, harga cabai masih terbilang lebih mahal dari biasanya.

Dia juga mengaku cabai, khususnya cabai rawit, menjadi salah satu komoditas yang melambung dibandingkan komoditas lain seperti beras, minyak goreng, gula, dan tepung terigu yang terpantau stabil.

“Sekarang kalau nggak salah, [harga cabai] sudah Rp70.000-an [per kilogram], bahkan sudah ada yang Rp60.000-an. Dari sempat menyentuh harga Rp90.000–Rp100.000 [per kilogram] ini sudah turun,” kata Sudaryono saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (17/3/2025).

Untuk itu, Sudaryono menambahkan bahwa harga cabai sudah tak semahal sebelumnya. “So far tapi sudah turun. Jadi sudah stabil tingginya itu nggak setinggi sekali, tapi sudah bagus,” tuturnya.

Menyitir laman resmi Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Senin (17/3/2025) pukul 15.55 WIB, rata-rata harga cabai rawit merah di tingkat konsumen mencapai Rp83.492 per kilogram.

Harganya masih mengalami disparitas sebesar 46,48% terhadap harga acuan penjualan (HAP). Untuk diketahui, HAP nasional cabai rawit merah adalah di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

Sementara itu, harga rata-rata cabai merah keriting dan cabai merah besar masing-masing dibanderol Rp49.445 per kilogram dan Rp50.723 per kilogram.

Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya mengatakan harga aneka cabai melambung tinggi di atas HAP. Namun, dia menyebut harga cabai akan mulai mereda dalam dua pekan ke depan.

Menko Zulhas menyebut cabai menjadi satu-satunya komoditas pangan yang melambung saat Ramadan 2025. Pasalnya, harga cabai dibanderol di kisaran Rp100.000–Rp120.000 per kilogram.

“Yang pedas memang cabai, cabai apapun ya. Mau cabai rawit, cabai merah keriting,” kata Zulhas seusai memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Jaya Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Zulhas mengungkap melonjaknya harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang berimbas pada gagal panen.

“Cabai [mahal] mungkin karena musim hujan. Kalau musim hujan kan panennya gagal. Tapi biasanya nggak lama, biasanya 2 minggu. Setelah nanti terang lagi [cuaca], itu [harganya] akan turun lagi,” ujarnya.

Menurutnya, gagal panen ini lantaran budidaya tanaman cabai masih menggunakan pendekatan pertanian terbuka. Alhasil, saat hujan melanda sentra produksi, maka bunga dari tanaman cabai akan rontok dan berakhir gagal panen.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memprediksi harga cabai akan turun dalam waktu dekat.

“Turun dong. Kan ini kan sudah mulai panas [cuaca]. Mudah-mudahan beberapa minggu ke depan itu cabai bisa lebih baik harganya,” ujar Arief.

Ke depan, Arief menyebut budidaya cabai akan menggunakan skema greenhouse alias bangunan dengan atas transparan. Sehingga, saat musim hujan tiba, tidak akan terjadi gagal panen.

“Kita sudah sampaikan kepada kementerian teknis, dinas pertanian supaya bisa membantu cungkup-cungkup tanaman cabai. Tanaman cabai itu kan bisa dipanen bisa 20 kali. Jadi kalau daunnya rontok sebenernya cuma perlu cungkup,“ pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper