Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons PTP Nonpetikemas Soal Rencana Mogok Pengusaha Truk 20-21 Maret 2025

PTP Nonpetikemas merespons rencana aksi mogok pengusaha truk (Aptrindo) yang rencananya akan dilakukan pada 20-21 Maret 2025.
Sejumlah truk antre sebelum memasuki Gerbang Tol Kebon Bawang di kawasan Koja, Jakarta. PTP Nonpetikemas merespons rencana aksi mogok pengusaha truk pekan depan. Bisnis/Arief Hermawan P
Sejumlah truk antre sebelum memasuki Gerbang Tol Kebon Bawang di kawasan Koja, Jakarta. PTP Nonpetikemas merespons rencana aksi mogok pengusaha truk pekan depan. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) merespons rencana aksi mogok pengusaha truk (Aptrindo) yang rencananya akan dilakukan pada 20-21 Maret 2025.

Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menyatakan bahwa jika aksi mogok benar terjadi, hal itu dapat berdampak pada operasional pelabuhan, terutama dalam pengelolaan lapangan penumpukan barang.

"Jika mereka benar mogok pada tanggal 20, akan berdampak bagi PTP. Kalau barang tidak dikeluarkan sementara kapal datang terus, kan tidak bisa kita bilang kapal tunggu dulu sampai barang di dalam keluar. Berarti kami PTP harus pintar-pintar mengelola lapangan. Menyusun muatan yang ada di lapangan sehingga kapal yang datang bisa dibongkar," kata Indra di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

Indra juga mengungkapkan kekhawatirannya jika muatan kapal belum masuk ke pelabuhan sementara aksi mogok sudah berlangsung. Menurutnya, hal tersebut dapat berdampak pada perekonomian Indonesia, mengingat pelabuhan merupakan salah satu titik vital dalam distribusi logistik nasional.

"Kita khawatirnya muatan kapal tersebut belum masuk sementara truk sudah mogok. Nah, ini mungkin yang bisa jadi saya khawatirkan akan berdampak bukan kepada pelabuhannya, mungkin bagi ekonomi Indonesia," ujar Indra.

Indra menambahkan, kondisi tersebut juga bisa menjadi tidak menguntungkan sama sekali bagi PTP Nonpetikemas. Pada 24 Maret nanti, perusahaan bahkan sudah terpaksa melakukan diskon sebesar 50%. Jika aksi mogok mulai 20 Maret, PTP Nonpetikemas harus melakukan pengaturan susunan barang agar lebih ringkas.

"Nah, kalau kita melakukan pengaturan itu kan barangnya barang-barang pusat semua, misalnya koil dan lain sebagainya. Pasti kita membutuhkan alat, minimal forklift atau crane. Jadi ketika kita jalankan pemindahan itu, kita keluar biaya lagi, termasuk untuk bahan bakar dan bayar operator," jelas Indra.

Seperti yang diketahui, Asosiasi Pengusaha Truk (Aptrindo) Jakarta akan melakukan aksi menyetop seluruh operasional pada Kamis dan Jumat, 20-21 Maret 2025 sebagai bentuk protes pembatasan angkutan barang selama Lebaran.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah Aptrindo Jakarta Dharmawan Witanto dalam surat pemberitahuannya menjelaskan sebanyak 500 pengusaha angkutan barang akan melakukan aksi mogok operasi di seluruh wilayah Jakarta.

“Bahwa kami Aptrindo keberatan dan menolak durasi pelarangan operasional angkutan barang yang sangat lama selama 16 hari,” kata Dharmawan, Senin (17/3/2025).

Lebih lanjut, Dharmawan mengatakan pembatasan tersebut berdampak bagi pelaku usaha dunia logistik dan terutama bagi pengemudi dan tenaga buruh bongkar muat yang berpenghasilan harian.

Pada aksi ini, Aptrindo menuntut revisi durasi pembatasan operasional angkutan barang selama masa Lebaran 2025.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper