Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tahunan Maret 2025 Capai 1,03%, Diskon Tarif Listrik Tahan Lonjakan

Inflasi tahunan Maret 2025 tertahan deflasi tarif listrik karena masih adanya diskon pelanggan pascabayar untuk pembayaran Maret atas pemakaian Februari 2025.
Siluet teknisi melakukan pemeriksaan jaringan kabel listrik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/7/2024). Bisnis/Abdurachman
Siluet teknisi melakukan pemeriksaan jaringan kabel listrik di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/7/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik alias BPS mencatat inflasi Maret 2025 sebesar 1,03% secara year on year (YoY) pada Maret 2025. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan inflasi tahunan Maret 2024 yaitu sebesar 3,05%. 

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah menjelaskan komoditas cabai rawit, bawang merah, dan minyak goreng menjadi komoditas penyumbang utama inflasi secara tahunan pada Maret 2025.

Komoditas-komoditas tersebut termasuk dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kelompok ini menjadi penyumbang utama inflasi pada Maret 2025.

"Kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 2,07% dan mengambil andil inflasi sebesar 0,61%," ujar Habibullah dalam konferensi pers di Kantor BPS RI, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).

Dia melanjutkan, kelompok lain di luar makanan, minuman, dan tembakau yang juga memberikan andil inflasi dominan adalah emas perhiasan, tarif air minum PAM, dan nasi dengan lauk.

Di sisi lain, kelompok pengeluaran yang masih mengalami deflasi secara tahunan pada Maret 2025 adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga. Kelompok ini memberi andil deflasi sebesar 4,68%.

"Deflasi tersebut didorong oleh deflasi tarif listrik mengingat pelanggan pasca bayar masih menikmati diskon tarif listrik untuk pembayaran di bulan ini atas pemakaian Februari 2025," ungkap Habibullah.

Berdasarkan komponen, dia mengungkapkan komponen inti mengalami inflasi sebesar 2,47% pada Maret 2025. Komoditas emas perhiasan, minyak goreng, kopi bubuk, dan nasi dengan lauk memberi andil inflasi terbesar di komponen inti.

Kemudian komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi -3,16% pada Maret 2025. Komoditas dominan yang memberi andil deflasi di komponen ini adalah tarif listrik, tarif angkutan udara, dan bensin.

Terakhir komponen bergejolak mengalami inflasi 0,37% pada Maret 2025. Komoditas dominan yang memberi andil inflasi di komponen ini adalah cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper