Bisnis.com, JAKARTA — PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus mengoptimalkan infrastruktur Floating Storage Regasification Unit (FSRU) Lampung.
Sekretaris Perusahaan PGN Fajriyah Usman mengatakan, sejak mulai dimanfaatkan secara komersial pada Mei 2024, pemanfaatan FSRU Lampung terus menunjukkan tren peningkatan.
Hingga Maret 2025, volume penyaluran LNG rata-rata mencapai 175,37 BBTUD, dengan utilisasi yang terus meningkat seiring bertambahnya jumlah pelanggan industri dan retail.
Fajriyah menuturkan, fasilitas ini memiliki peran strategis sebagai simpul distribusi gas hasil regasifikasi LNG yang terhubung langsung dengan jaringan pipa transmisi South Sumatera – West Java (SSWJ).
“PGN mengembangkan infrastruktur pipa dan non-pipa secara terintegrasi guna memastikan keandalan pasokan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan. FSRU Lampung menjadi bukti kesiapan PGN dalam menghadapi dinamika pasokan dan mendukung transisi energi di Indonesia,” ujar Fajriyah melalui keterangan resmi, Selasa (15/4/2025).
Seiring pengoptimalan inftastruktur tersebut, melalui anak usaha PT PGN LNG Indonesia (PLI), PGN berhasil melaksanakan proses ship-to-ship (STS) transfer LNG dari Terminal LNG Bontang ke FSRU Lampung sebesar 130.000 meter kubik (m3) pada 13–14 April 2025.
Baca Juga
Menurut Fajriyah, transfer LNG itu menjadi bagian dari strategi penyediaan pasokan gas bumi yang andal, fleksibel, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan industri dan kebutuhan masyarakat.
LNG adalah gas alam yang didinginkan hingga mencapai suhu sangat rendah sehingga berubah menjadi cair. Fajriyah mengatakan, proses pencairan ini dilakukan agar gas lebih mudah dan efisien diangkut melalui kapal dari lokasi-lokasi produksi yang jauh dan belum terhubung jaringan pipa.
Setelah sampai di FSRU Lampung, LNG dikembalikan ke bentuk gas melalui proses regasifikasi, sebelum akhirnya disalurkan melalui jaringan pipa ke berbagai segmen pelanggan yang membutuhkan.
“Optimalisasi FSRU Lampung juga menjadi bagian dari langkah strategis PGN dalam memperkuat portofolio bisnis LNG. Ke depan, PGN akan terus mendorong efisiensi, fleksibilitas pasokan, serta ekspansi pemanfaatan gas bumi di berbagai wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa,” tambah Fajriyah.
Menurutnya, pemanfaatan LNG sebagai bagian dari energi transisi menjadikan PGN mampu menjawab kebutuhan energi yang lebih bersih dan kompetitif. Selain itu, kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga terus diperkuat demi menjaga kelancaran operasional dan memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“PGN berkomitmen menjaga kesinambungan pasokan gas sebagai bagian dari kontribusi terhadap ketahanan energi nasional. Langkah ini sekaligus mendukung target dekarbonisasi dan penguatan daya saing industri dalam negeri,” tutup Fajriyah.