Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gantikan LG, Huayou China Klaim Akan Investasi Rp335 Triliun di RI

BKPM mengungkap bahwa Zhejiang Huayou Cobalt Co berencana menambah investasi US$20 miliar atau setara dengan Rp335 triliun di Indonesia.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melaporkan realisasi investasi pada kuartal I/2025 mencapai Rp 465,2 triliun di Kantor Presiden, Rabu (23/4/2025).- BISNIS/Akbar Evandio.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani melaporkan realisasi investasi pada kuartal I/2025 mencapai Rp 465,2 triliun di Kantor Presiden, Rabu (23/4/2025).- BISNIS/Akbar Evandio.

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinator Bidang Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan akan ada tambahan investasi dari Zhejiang Huayou Cobalt Co senilai US$20 miliar atau setara dengan Rp335 triliun di Indonesia, lebih besar dari LG. 

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, raksasa smelter asal China itu sudah banyak menanamkan modal di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Adapun, saat ini investasi yang telah ditanamkan di RI sebesar US$8,8 miliar atau setara Rp147 triliun. 

"Huayou saja investasi di Indonesia per hari ini itu sudah mencapai US$8,8 miliar, sudah menanamkan investasi loh, sudah selesai. Mereka menyampaikan potensi untuk investasi dari Grup Huayou ini ke depannya menurut perhitungan mereka bisa akan mencapai US$20 miliar tambahan," kata Rosan kepada wartawan, Selasa (29/4/2025). 

Rosan menyebut, pihak Huayou meminta waktu untuk mematangkan rencana proyek baru tersebut. Rencana investasi proyek ini dijadwalkan akan dibeberkan secara terperinci pada pekan ketiga Mei 2025. 

Dalam hal ini, tak hanya sebagai pengganti LG Energy Solution di proyek rantai pasok baterai Indonesia, Huayou juga berencana untuk mengembangkan kawasan industri di Pomala, Sulawesi Tenggara. 

"Mereka sudah pelajari dan ingin mereka investasikan di Indonesia, termasuk adalah pengembangan klaster industrial park seperti yang di Morowali dan di Weda Bay. Yang di Weda Bay mereka adalah pemegang saham minoritas, nah mereka sekarang ingin mengembangkan juga sendiri," jelanya. 

Oleh karena itu, tak heran jika Huayou berencana untuk meningkatkan investasi jumbo di Indonesia. Menurut Rosan, untuk membangun industrial park seperti Morowali atau Weda Bay membutuhkan ongkos tak tebal. 

"Tidak hanya dari Huayou, saya pun sudah bertemu lagi dari perusahaan lain yang ingin membangun yang sama dan nanti mereka akan bisa masuk investasi dari negara-negara lain juga," pungkasnya. 

Untuk diketahui, Huayou baru-baru ini dikabarkan akan mengisi sebagian besar posisi LG yang hengkang dari proyek baterai berbasis nikel terintegrasi di Indonesia. Untuk menggantikan LG, Huayou akan menyiapkan US$8,6 miliar atau Rp145 triliun. 

Pemerintah melihat minat yang tinggi dan kemampuan Huayou yang telah mumpuni lantaran sudah lama berinvestasi di Indonesia dalam bidang yang sama.  

"Huayou ini dia juga sudah investasi sebelumnya di bidang yang hampir sama juga, jadi mereka memahami," kata Rosan dalam keterangan pers, Rabu (24/4/2025).   

Adapun, LG Energy Solution semula bersama konsorsium BUMN Indonesia Battery Corporation (IBC) tergabung dalam proyek baterai bernama Proyek Titan dengan investasi US$9,8 miliar atau Rp142 triliun. 

Komitmen investasi itu terdiri atas investasi di hulu tambang senilai US$850 juta, smelter HPAL US$4 miliar, pabrik prekursor/katoda senilai US$1,8 miliar, dan pabrik sel baterai senilai US$3,2 miliar.  

Dengan keluarnya LG dari konsorsium tersebut, Rosan menuturkan bahwa Huayou akan mengambil porsi dari LG. Huayou juga disebut telah memiliki minat investasi lantaran memiliki teknologi serupa untuk pengembangan sel baterai. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper