Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Huayou telah mengekspor bahan baku komponen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) untuk Tesla dari produksinya di Indonesia.
Bahlil memerinci, perusahaan China yang beroperasi di Indonesia itu, telah mengekspor prekursor untuk perusahaan milik Elon Musk tersebut.
"Bagaimana prekursor dibangun oleh Huayou. Kalau tidak salah Huayou sekarang sudah ekspor ke Amerika ya. Prekursor yang untuk memenuhi Tesla. Itu sudah kirim. Sudah ada yang dikirim," ucap Bahlil, dikutip Rabu (6/8/2025).
Kendati demikian, dia tak memerinci berapa volume dan nilai ekspor prekursor yang dimaksud. Dia hanya menyebut, prekursor baterai yang dipasok Huayou untuk Tesla berasal dari pabrik pengolahan nikel di Kawasan Industri Weda Bay, Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Asal tahu saja, sejak tahun lalu pemerintah Indonesia sudah berencana melakukan ekspor prekursor baterai EV ke pabrikan Tesla. Saat itu Bahlil, sudah menyebut bahwa Huayou yang bakal mengekspor prekursor itu.
Adapun, kala Bahlil menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dia sempat mengungkap kabar tersebut pada kuartal I/2024 lalu. Menurut Bahlil, ekspor ke Tesla akan dilakukan pada 1 Januari 2025.
Prekursor yang dibuat di Indonesia tersebut merupakan bahan setengah jadi yang nilai tambahnya telah meningkat 60%-70%.
"Huayou sedang bangun prekursor di Maluku Utara untuk menyuplai permintaan Tesla. Jadi ke depan 1 Januari 2025, Indonesia akan mengirim material bahan baterai prekursor dari pabriknya [Huayou] di Weda Bay," jelas Bahlil saat paparan Realisasi Investasi Triwulan II/2024 di Jakarta.
Bahlil Sebut RI Mulai Pasok Bahan Baku Baterai Mobil Tesla di AS
Huayou telah mengekspor bahan baku baterai EV ke Amerika Serikat untuk memasok Tesla, dari pabriknya di Weda Bay, Maluku Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : M Ryan Hidayatullah
Editor : Denis Riantiza Meilanova
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

21 menit yang lalu
PPATK 15 Kali Blokir Rekening Dormant, Dapat Data dari 105 Bank

01 Agt 2025 | 07:00 WIB