Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kongsi Hyundai-LG Tambah Produksi 20 GWh di Pabrik Sel Baterai Karawang

Kongsi Hyundai dan LG Energy Solution, HLI Green Power akan menambah kapasitas produksi 20 gigawatt hour (GWh) di pabrik sel baterai, Karawang, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan ekosistem baterai dan kendaraan listrik Korea Selatan di Indonesia yang digelar di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024)/BPMI Setpres-Rusman

Bisnis.com, JAKARTA - Kongsi Hyundai dan LG Energy Solution di pabrik sel baterai PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power akan menambah kapasitas produksi 20 gigawatt hour (GWh), yang dimulai pembangunannya pada tahun ini. 

Hal ini diungkap Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kelapa BKPM Rosan P Roeslani usai berkunjung ke pabrik HLI Green Power yang berada di kawasan industri wilayah Karawang, Jawa Barat, Rabu (30/4/2025). 

"Saya tadi ini baru dari Hyundai, HLI Green Industry yang di mana sempat ramai dibilang tidak ada investasi. Investasi sudah selesai kok malah saya tinjau lagi tadi untuk ekspansi tahap keduanya," ujar Rosan kepada wartawan. 

Rosan menyinggung persoalan hengkangnya LG di megaproyek ekosistem baterai Indonesia. Namun, dia menegaskan LG masih berkomitmen untuk menambah kapasitas produksi sel baterai bersama Hyundai yang merupakan joint venture (JV) ke-4 dalam grand project ekosistem baterai. 

Adapun, pabrik sel baterai EV HLI Green Power berlokasi di Karawang dan merupakan satu dari lima fasilitas produksi baterai EV LG Energy Solution di dunia.

Sejak dibangun pertama kali pada 2021, pabrik HLI Green Power di Karawang ini menelan investasi Rp13,5 triliun. Pabrik ini merupakan pabrik sel baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara dan telah beroperasi sejak Juli 2024. 

Pabrik yang berdiri di atas areal seluas 319.000 meter persegi tersebut memiliki kapasitas produksi 10 GWh sel baterai dalam setahun dan cukup untuk menenagai 150.000 unit mobil listrik.

"Ekspansi tahap kedua ini jumlahnya nilainya double malah dari kapasitas yang sekarang. Kalau yang sekarang itu 10 GWh, nanti investasinya adalah 20 GWh," tuturnya. 

Lebih lanjut, Rosan menuturkan bahwa ekspansi tahap keduanya ini telah dimulai dengan melakukan proses land clearing di area yang sama. Adapun, luasan lahannya lebih besar dari tahap pertama. 

"Jadi dan investasinya pun double ya dari yang pertama. Jadi investasinya itu rencanakan kurang lebih US$2,1 miliar. Kalau yang di HLE tadi hampir 1.000 orang [penyerapan tenaga kerja]," ujarnya. 

Sebelumnya, Rosan sempat mengatakan bahwa HLI akan menambah investasi senilai US$1,7 miliar atau setara Rp28,5 triliun, lebih tinggi dari investasi tahap pertama senilai US$1,1 miliar atau Rp18,46 triliun. 

Namun, dia menekankan bahwa tambahan investasi HLI mencapai US$2,1 miliar atau setara Rp34,85 triliun yang akan dimulai tahun ini. 

"Saya sudah lihat tadi, sudah berjalan, tadi sudah cut and fill lahan," imbuhnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper