Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erick Thohir: Kalau KopDes Merah Putih Gagal, Tidak Usah Bicara Koperasi Lagi

Erick menegaskan pembentukan 80.000 KopDes Merah Putih harus digarap dengan serius agar tak terjadi kegagalan.
Menteri BUMN Erick Erick Thohir menyapa wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri BUMN Erick Erick Thohir menyapa wartawan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA —  Menteri BUMN Erick Thohir menyebut jika program Koperasi Desa (KopDes) Merah Putih tidak berhasil, maka tidak perlu lagi membahas perihal koperasi.

Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick dalam Rapat Kerja Komisi VI dengan Menteri Perdagangan dan Menteri BUMN di Kompleks Senayan DPR, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Untuk itu, Erick menekankan bahwa pembentukan 80.000 KopDes Merah Putih harus digarap dengan serius agar tak terjadi kegagalan.

“Ya memang ada kata-kata yang selalu kita bilang, kalau konsep Koperasi Desa Merah Putih ini sampai gagal, ya sudah kita tidak usah bicara koperasi lagi. Ini yang kemarin juga saya sampaikan tentu ke rekan-rekan koperasi juga ayo kita seriuskan,” kata Erick.

Dia menjelaskan model bisnis KopDes Merah Putih tetap menjalankan unit usaha simpan pinjam, layaknya koperasi pada umumnya. Namun, KopDes juga akan melayani unit bisnis lain yang tergantung dari permintaan di desa.

Adapun jika menengok koperasi di luar negeri, Erick menuturkan bahwa Belanda mampu menjalankan koperasi susu dengan baik. Dia pun mempertanyakan mengapa koperasi di Indonesia belum bisa sesukses di negara lain.

“Karena kita lihat sendiri di beberapa percontohan negara yang selalu kita ulang-ulang, di negeri Belanda itu ada koperasi susu jalan, koperasi ini jalan, kok di kita nggak jalan? Nah ini yang kita coba ini. Nah memang yang perlu kita jaga, bisnis modeling dari koperasi,” tuturnya.

Di sisi lain, Erick menuturkan demografi pertumbuhan penduduk dari desa sudah mulai berpindah ke kota. Imbasnya, lanjut dia, ketika ekonomi desa ditinggalkan, maka akan berdampak pada swasembada pangan yang dicita-citakan dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

“Artinya lumbung pangan kita nanti ditinggalkan di desa-desa yang akhirnya tidak ada ekosistem sebagai buffer, pondasi dari sustainability dari pangan kita, karena kosong,” pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Editor : Leo Dwi Jatmiko
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper