Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI) mengaku belum mendapat arahan langsung dari regulator dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengenai rencana pemberian diskon tarif tol pada Juni 2025.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) ATI, Kris Ade Sudiyono menjelaskan belum mendapat gambaran jelas mengenai urgensi pemberian diskon tarif tol pada momentum libur sekolah yang akan jatuh pada Juni hingga Juli 2025.
“Itu yang harus saya tanya ke pemerintah. Makanya saya bilang, tarif itu adalah instrumen kebijakan. Tentu, instrumen itu digunakan sesuai dengan purpose-purpose, kan begitu. Nah, tujuan yang terbaru ini [diskon tarif pada Juni 2025] saya belum tahu,” tegasnya saat ditemui di Kompleks Parlemen RI, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Kris melanjutkan, libur sekolah dinilai jauh berbeda dengan kasus libur Lebaran. Di mana, pemberian diskon tarif pada periode libur Lebaran ditujukan guna mengurai kepadatan migrasi masyarakat.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan tren yang ada ada, lonjakan kendaraan di jalan tol selama periode libur sekolah tidaklah sebesar pada momentum Lebaran.
Untuk itu, Kris menyebut pihaknya belum dapat memproyeksikan berapa kiranya besaran diskon yang bakal diakomodir oleh BUJT selama periode Juni mendatang.
Baca Juga
“Jadi mohon maaf sekali lagi, saya harus klarifikasi ke pemerintah. Apakah motif dan latar belakang memunculkan suatu alternatif, inisiatif memberikan insentif diskon tarif tol selama Juni dan Juli ini,” tandasnya.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo mengaku bakal segera mengumpulkan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) membahas arahan pemerintah untuk kembali memberikan insentif diskon tarif tol pada Juni 2025.
Dody menjelaskan bahwa rencana pemberian diskon tarif tol itu sebagaimana yang disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
“Nanti kita diskusi akan mengumpulkan semua badan usaha jalan tol untuk salah satu yang yang dibahas masalah ini ya, salah satu yang membahas masalah tarif tarif tol di beberapa ruas,” jelas Dody saat ditemui di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Meski demikian, Dody menyebut negosiasi diskon tarif bersama BUJT ini memang membutuhkan waktu. Mengingat, kebijakan itu bakal berdampak langsung pada pendapatan usaha BUJT.
Untuk itu, dia mengaku bakal merumuskan sejumlah insentif bagi BUJT sebagai bentuk win-win solution dari penerapan kebijakan diskon tarif tol.
“Ujung-ujungnya profit mereka akan berkurang dan apakah nanti ada tambahan kompensasi dari pemerintah itu kan juga suatu hal yang kita bisa diskusikan ulang,” pungkasnya.