Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Scott Bessent mengatakan pemerintahan Donald Trump menghentikan sementara rencana untuk membuat sovereign wealth fund seiring dengan fokus pemerintah yang memprioritaskan pelunasan utang nasional.
Melansir Bloomberg, Bessent menyebut Trump telah memutuskan untuk menunda rencana Pembentukan sovereign wealth fund untuk menyelesaikan sejumlah masalah lain, termasuk utang AS.
"Dia mengatakan beberapa hari yang lalu bahwa kami mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk melunasi utang. Dia sangat fokus untuk melunasi utang," ujar Bessent dalam sebuah wawancara dikutip dari Bloomberg, Senin (26/5/2025).
Bessent juga menepis kekhawatiran bahwa RUU pajak Partai Republik, yang akan menaikkan batas utang, akan memperburuk ukuran utang AS terhadap produk domestik bruto.
Menurut Bessent, RUU tersebut akan menciptakan pertumbuhan. Hal itu kemudian yang akan mengecilkan rasio utang Negeri Paman Sam.
"Saya tidak khawatir tentang dinamika utang AS, karena perubahan dalam lintasan pertumbuhan akan mengatasi banyak hal itu," katanya.
Baca Juga
Bessent juga memperkirakan bahwa pada tahun depan Pemerintah AS menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 3%.
Presiden Donald Trump pada Februari lalu memerintahkan rencana untuk membuat salah satu sovereign wealth fund terbesar di dunia. Lembaga tersebut dapat didukung dengan memonetisasi aset pemerintah dan digunakan untuk investasi strategis termasuk proyek mineral penting atau saham di perusahaan seperti TikTok.
Bessent mengatakan pada saat itu bahwa lembaga tersebut dapat berjalan dalam 12 bulan.
Namun, ambisi tersebut telah merosot dari daftar prioritas setelah menghadapi kenyataan hukum, keuangan, dan politik. Sebaliknya, pemerintah beralih ke kendaraan investasi yang berpotensi lebih sederhana dan terbatas dengan menggunakan lembaga-lembaga yang ada yang tidak memerlukan persetujuan kongres.
Bessent dan Menteri Perdagangan Howard Lutnick, yang ditugaskan Trump untuk mengajukan proposal tersebut dalam waktu 90 hari, menyampaikan ide-ide mereka awal bulan ini.
Namun, pejabat Gedung Putih tidak merasa puas dan rencana akhir tidak disampaikan kepada Trump untuk disetujui, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena membahas masalah-masalah yang tidak bersifat publik.