Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Rabu (4/6/2025), di tengah rilis data ekonomi yang lemah mengungkapkan dampak kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Melansir Reuters pada Kamis (5/6/2025), indeks S&P 500 ditutup naik 0,79 poin, atau 0,01%, pada 5.970,89 poin, sementara Nasdaq Composite naik 67,46 poin, atau 0,35%, hingga ditutup pada 19.466,42. Adapun, indeks Dow Jones Industrial Average terpantau turun 84,13 poin, atau 0,20%, hingga ditutup pada 42.435,51.
Sektor jasa AS mengalami kontraksi pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam hampir setahun, sementara bisnis membayar harga input yang lebih tinggi, sebuah pengingat bahwa ekonomi masih menghadapi risiko perlambatan pertumbuhan dan kenaikan inflasi.
"Dampak tarif kemungkinan akan menaikkan harga yang dibayarkan oleh perusahaan sektor jasa," kata Kepala Ekonom LPL Financial, Jeffrey Roach.
Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan bahwa pengusaha swasta AS pada Mei 2025 menambah jumlah pekerja paling sedikit dalam lebih dari dua tahun. Investor menunggu data nonfarm-payrolls pada Jumat (6/6/2025) untuk tanda-tanda lebih lanjut tentang bagaimana ketidakpastian perdagangan memengaruhi pasar tenaga kerja AS.
Washington menggandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%, dan Rabu juga merupakan batas waktu Trump bagi mitra dagang untuk mengajukan penawaran terbaik mereka guna menghindari pungutan impor yang memberatkan lainnya agar tidak berlaku pada awal Juli.
Baca Juga
Investor fokus pada negosiasi tarif antara Washington dan mitra dagang, dengan Trump dan pemimpin China Xi Jinping diperkirakan akan berbicara pekan ini karena ketegangan meningkat antara dua ekonomi terbesar dunia.
"Jika kita tidak dapat mencapai kesepakatan dengan China, perang tarif akan menjadi isu utama selama beberapa bulan mendatang dan akan berdampak pada ekonomi domestik dan internasional," kata CEO Ladenburg Thalmann Asset Management, Phil Blancato.
Adapun, bulan Mei merupakan periode kenaikan bulanan terbesar untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq yang dipenuhi saham sektor teknologi sejak November 2023, berkat pelunakan sikap keras Trump terhadap perdagangan dan laporan laba yang optimis.
S&P 500 tetap lebih dari 2% di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada Februari 2025.
Barclays bergabung dengan banyak pialang dalam menaikkan target harga akhir tahun untuk S&P 500, yang menunjukkan meredanya ketidakpastian perdagangan dan ekspektasi pertumbuhan laba yang dinormalisasi pada tahun 2026.