Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ECB Diproyeksi Pangkas Suku Bunga dalam Rapat Kebijakan Pekan Ini

European Central Bank diprediksi akan memangkas suku bunga karena potensi pelemahan ekonomi akibat tarif Trump.
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Bendera Uni Eropa berkibar di luar kantor pusat Bank Sentral Eropa (ECB) di Frankfurt, Jerman, 26 April 2018. REUTERS/Kai Pfaffenbach

Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) diprediksi akan memangkas suku bunga untuk ke delapan kalinya karena dampak Presiden AS Donald Trump bakal mengobrak-abrik inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi Benua Biru.

Berdasarkan analis yang disurvei Bloomberg, suku bunga deposito akan dipangkas 25 bps menjadi 2% pada Kamis (5/6/2025). Pemangkasan lebih lanjut diharapkan terjadi pada September 2025 ketika perundingan antara Uni Eropa dan AS sudah rampung dan dampak tarif sudah terlihat lebih jelas.

Proyeksi ini juga akan menjadi panduan bagi para pembuat kebijakan pekan ini, walaupun ada ancaman yang konstan datang dari seberang Pasifik yang akan memperumit kebijakan yang mau diambil. Kendati pertumbuhan ekonomi dan inflasi terlihat melemah dalam beberapa bulan ke depan, belanja militer dan infrastruktur di Eropa diharapkan bisa menopang untuk jangka panjang.

Kepala Ekonom untuk Eropa Goldman Sachs Jari Stehn mengatakan saat ini ECB berada di posisi yang rumit. Apalagi, perundingan dagang dengan AS belum diikuti dengan stimulus fiskal.

"Semua ini menjadi tantangan untuk membuat kebijakan moneter yang sesuai," kata Stehn, dikutip dari Bloomberg, Kamis (5/6/2025).

Hal itu akan membuat Presiden ECB Christine Lagarde kesulitan untuk memberikan sinyal yang jelas mengenai posisi suku bunga setelah Juni ini. Konferensi pers hasil rapat ECB akan diadakan di Frankfurt, Jerman, pada pukul 14.25 WIB setelah pengumuman suku bunga.

Dalam perkembangan terpisah, Kanselir Jerman Friedrich Merz sedang berdiskusi mengenai kesepakatan dagang bersama Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, sementara para menteri pertahanan NATO melanjutkan perdebatan mengenai target belanja dan dukungan untuk Ukraina.

Sementara itu, sejumlah pembuat kebijakan di seluruh dunia dalam beberapa waktu terakhir ini sudah memberikan sinyal untuk menurunkan suku bunga karena khawatir dengan perlambatan ekonomi akibat Tarif Trump.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Dwi Nicken Tari
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper