Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asia Tenggara Masih Menarik bagi Investasi Asing di Tengah Volatilitas Global

Asia Tenggara merupakan kawasan yang terbuka untuk berbisnis dengan pihak manapun.
Bendera negara-negara anggota Asean. Bloomberg
Bendera negara-negara anggota Asean. Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Asia Tenggara disebut menjadi salah satu kawasan yang atraktif bagi para investor di tengah kondisi ketidakpastian global.

Deputi Sekretaris Jenderal Asean untuk Asean Economic Community Satvinder Singh menuturkan Asia Tenggara merupakan kawasan yang terbuka untuk berbisnis dengan pihak manapun. 

Dia mengatakan, hal tersebut dapat menjadi peluang besar yang perlu dimanfaatkan oleh negara-negara Asean, salah satunya untuk menarik investasi asing atau foreign direct investment (FDI).

"Kita menawarkan diri sebagai platform netral bagi semua mitra global untuk bersatu melakukan bisnis. Saya pikir ini adalah kekuatan Asean yang sangat signifikan yang dapat dimanfaatkan," jelas Singh dalam 2025 Asean-Korea Digital Business Partnership Forum di Jakarta pada Selasa (10/6/2025).

Dia memaparkan, negara-negara Asean terus berupaya meningkatkan angka FDI dalam beberapa tahun terakhir. Singh menyebut negara-negara Asean mampu menarik investasi sebesar US$224 miliar sepanjang 2024.

Selain itu, daya tarik Asean juga ditopang oleh tren pertumbuhan ekonomi yang relatif positif. Singh menuturkan kawasan Asia Tenggara mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,8% sepanjang 2024.

Sementara itu, mengutip laporan Asian Development Bank (ADB), Singh memproyeksikan Asean dapat mencapai pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,7% pada tahun ini di tengah kondisi global yang tidak menentu.

Lebih lanjut, Singh menuturkan Asean juga merupakan kawasan ekonomi terbesar ketiga dari sisi perdagangan global, dengan total transaksi mencapai US$3,8 triliun.

"Angka-angka ini kembali menunjukkan bagaimana Asean benar-benar berkomitmen untuk menjadi kawasan yang relevan dalam perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi akan menjadi bagian dari DNA Asean dalam beberapa dekade mendatang," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper