Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RUU Pajak Trump Lolos Senat AS, Elon Musk Meradang

Orang terkaya di dunia Elon Musk menyebut RUU baru Trumo soal pajak akan menghancurkan jutaan lapangan kerja di AS.
Elon Musk dalam salah satu rapat kabinet pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Maret 2025./Bloomberg-Samuel Corum/Sipa
Elon Musk dalam salah satu rapat kabinet pemerintahan Presiden AS Donald Trump pada Maret 2025./Bloomberg-Samuel Corum/Sipa

Bisnis.com, JAKARTA — CEO Tesla Inc. dan SpaceX Elon Musk mengecam keras rancangan undang-undang (RUU) pajak terbaru yang didorong Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Kritik itu disampaikan Musk melalui akun media sosial X pada Sabtu (28/6/2025) malam waktu setempat setelah Senat AS meloloskan RUU pajak multi-triliun dolar tersebut melalui pemungutan suara yang berlangsung alot.

Menurutnya, pemangkasan insentif kendaraan listrik dan energi bersih lainnya dalam RUU tersebut akan sangat merusak bagi masa depan industri AS.

Musk, yang sebelumnya sempat menjabat sebagai kepala Department of Government Efficiency (DOGE) bentukan pemerintan Trump, kini secara terbuka berseberangan dengan sosok presiden yang didukungnya pada kampanye lalu.

“RUU ini akan menghancurkan jutaan lapangan kerja di AS dan memberikan subsidi kepada industri masa lalu, sambil merusak industri masa depan secara signifikan,” ujar Musk.

Pernyataan tersebut menandai babak baru dalam ketegangan antara dua tokoh berpengaruh tersebut. Ketegangan bermula setelah Musk mundur dari perannya dalam tim Trump dan kini semakin meruncing menyusul kritik terbuka terhadap kebijakan fiskal terbaru pemerintah.

Trump sendiri sempat ditanya mengenai Musk dalam wawancara yang direkam pada Jumat (27/6/2025), sebelum komentar terbaru Musk dipublikasikan.

Dia mengatakan, dirinya tidak banyak berbicara dengan Musk akhir-akhir ini. Tetapi, dia mengatakan Musk adalah orang yang luar biasa, dan Trump mendoakan kesuksesan untuk Musk.

“Tapi dia sedikit kesal, dan menurut saya itu tidak semestinya," ujar Trump dalam program Sunday Morning Futures with Maria Bartiromo yang tayang Minggu (29/6/2025) waktu setempat

Dalam draf terbaru, RUU pajak tersebut akan menghapus lebih cepat kredit pajak konsumen sebesar US$7.500 untuk kendaraan listrik.

Jika sebelumnya insentif tersebut direncanakan berakhir pada akhir tahun, versi terbaru mempercepat penghentian menjadi 30 September 2025. Kredit pajak untuk kendaraan listrik bekas dan komersial juga akan dihentikan pada waktu yang sama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper