Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan pemerintah terus berupaya melakukan negosiasi tarif resiprokal yang dikenai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menargetkan agar negosiasi tarif AS—Indonesia berjalan mulus tanpa hambatan, sehingga kinerja ekspor Indonesia tetap tumbuh.
“Ya kita harus berupaya untuk [negosiasi tarif AS—Indonesia berjalan] mulus ya. Itu target kami,” kata Budi saat ditemui di Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Terlebih, Budi menjelaskan bahwa pemerintah telah melakukan segala upaya untuk menurunkan tarif resiprokal AS 32% melalui perundingan yang hingga saat ini masih berlangsung.
“Yang namanya berunding ya, kita menawarkan ini, dia menawarkan apa, kayak orang jual beli kan. Kan ini sama-sama butuhnya. Amerika juga butuh kita. Kita juga butuh [AS],” terangnya.
Apalagi, kata Budi, ekspor Indonesia ke Negara Paman Sam menorehkan surplus pada Januari—Mei 2025. Untuk itu, pemerintah harus tetap melakukan negosiasi agar akses perluasan pasar ke AS menjadi lebih mudah.
Baca Juga
“Mereka butuh kita, kita juga butuh pasar dia. Ekspor kita, surplus kita malah Januari—Mei ini yang tertinggi ke Amerika kan. Kedua India, menggeser India sekarang Amerika,” ungkapnya.
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), AS menjadi negara penyumbang surplus Indonesia terbesar, yakni mencapai US$7,08 miliar sepanjang Januari—Mei 2025. Angkanya lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$5,37 miliar.
Sementara itu, India berada di posisi kedua terbesar yang menyumbang surplus senilai US$5,30 miliar sepanjang lima bulan pertama 2025. Namun, nilainya turun dari US$6,59 miliar pada Januari—Mei 2024
Adapun menjelang berakhirnya masa jeda tarif Trump, Budi menuturkan pemerintah juga terus mengamankan pasar dalam negeri di saat barang impor dari negara lain tidak bisa diterima di AS. Dengan begitu, barang impor tidak membanjiri Indonesia.
“[Barang] kita ketika masuk ke negara lain agak susah. Ya kita juga harus menyetop supaya mereka susah masuk [ke Indonesia]. Makanya pengamanan pasar,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengungkap pemerintah telah mengantisipasi limpahan barang impor imbas pengenaan tarif Trump melalui paket pertama deregulasi kebijakan impor dan mencabut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024 (Permendag 8/2024).
Adapun, Kemendag akan mengganti Permendag 8/2024 dengan sembilan Permendag baru yang berlaku dua bulan sejak diundangkan.
Berikut adalah 9 Permendag baru yang akan diterbitkan:
1. Permendag Nomor 16 Tahun 2025 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, yang akan mengatur Ketentuan Umum Impor.
2. Permendag Per Cluster Komoditi, dengan rincian sebagai berikut:
- Permendag Nomor 17 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Tekstil dan Produk Tekstil.
- Permendag Nomor 18 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Pertanian dan Peternakan.
- Permendag Nomor 19 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Garam dan Komoditas Perikanan.
- Permendag Nomor 20 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Bahan Kimia, Bahan Berbahaya, dan Bahan Tambang.
- Permendag Nomor 21 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Elektronik dan Telematika.
- Permendag Nomor 22 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Industri Tertentu.
- Permendag Nomor 23 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Konsumsi.
- Permendag Nomor 24 Tahun 2025 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor Barang Dalam Keadaan Tidak Baru dan Limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun.