Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea Cukai, beserta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menemukan lebih dari 3.000 alat kelistrikan palsu Schneider yang beredar di masyarakat.
Alat kelistrikan palsu tersebut menimbulkan kerugian baik secara materiil maupun jiwa. Puluhan ribu perangkat tersebut telah dimusnahkan.
Analis Senior Subdirektorat Kejahatan Lintas Negara, Andri Rizqia Indrawan mengatakan peredaran barang palsu tersebut masuk melewati berbagai pintu masuk.
Untuk mencegah hal serupa terjadi kembali, kepolisian bersama Schneider memperketat pengawasan di pintu masuk peredaran barang lewat bandara, pelabuhan atau perbatasan negara hingga pengawasan di pasar domestik.
“Kami bersama Polri dan Schneider berkomitmen memastikan semua produk kelistrikan yang beredar memenuhi ketentuan dan standar keselamatan,” tegas Andri, di Jakarta (20/8/2025).
Andri juga mengatakan, sudah menjadi resiko apabila produk-produk palsu muncul dan dijual di masyarakat.
Baca Juga
Sementara itu, Strategy, Sustainability, and Government Relations Director Schneider Electrics, Donald Situmorang mengaku menerima banyak laporan dari masyarakat terkait alat-alat listrik yang tiba-tiba rusak atau hangus, serta harga barang yang tidak wajar, yang mengindikasikan barang palsu.
Dia mengatakan tidak dapat mengetahui secara pasti seberapa besar jumlah kerugian materiil, sebab pihak perusahaannya pun tidak mengetahui jumlah pasti produk palsu yang beredar.
Adapun dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan dari alat-alat kelistrikan palsu, yaitu letupan listrik, yang kemudian dapat menyebabkan kebakaran gedung.
Seperti yang terjadi di Jakarta, ketika 90% kasus kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik, dan itu berpotensi terkait dengan instalasi serta perangkat listrik palsu, menurut data yang disampaikan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno.
“Kami lebih menekankan langkah preventif, seperti edukasi lewat media sosial dan influencer, serta cara membedakan produk asli dan palsu lewat website dan call center,” jelas Donald.
Perbedaan
Untuk membedakan barang asli dan palsu, Donald mencontohkan kasus ketika pelanggan membeli Miniature Circuit Breaker (MCB), yang berfungsi untuk mencegah pemakaian aliran listrik secara berlebihan.
MCB asli akan mematikan aliran listrik ketika pemakaian dirasa berlebih, menjadi semacam peringatan untuk pelanggan, sementara itu, yang palsu sebaliknya, tidak akan mati seberapa besar pemakaian listrik.
“Sayangnya, masyarakat malah menganggap MCB yang tidak mati ketika pemakaian listrik berlebih itu adalah produk yang bagus, padahal sebaliknya. Edukasi dan tindakan preventif akan sangat dibutuhkan, berkaca dari kasus ini,” ungkap Donald (Muhamad Rafi Firmansyah Harun)