Bisnis.com, JAKARTA - IPC Terminal Petikemas (IPC TPK), anak usaha subholding Pelindo Terminal Petikemas, menargetkan arus peti kemas di pelabuhannya mencapai 3,5 juta TEUs (twenty foot equivalent unit) pada 2025.
Direktur Utama IPC TPK, Guna Mulyana, menerangkan target arus peti kemas di IPC TPK dapat mencapai 3.504.423 TEUs. Target tersebut dengan asumsi arus peti kemas bulanan mencapai 300.000 TEUs, sehingga dikalikan setahun dapat melampaui jumlah tersebut. Dengan target pendapatan Rp2,9 triliun pada 2025.
"Target ini terutama karena yang itu yang sangat sedang bertumbuh itu adalah di luar Jawa. Itu sejalan dengan panen karena luar Jawa kami yang ada di Sumatera itu sangat tergantung kepada komoditas," jelasnya saat media gathering di Museum Maritim Indonesia, Rabu (20/8/2025).
Pada periode Januari-Juli 2025, IPC TPK mencatat kinerja positif. Arus petikemas tercatat 2.009.185 TEUs. Capaian tersebut meningkat 15% dibanding periode yang sama di tahun 2024 sebesar 1.749.093 TEUs.
Peningkatan ini terjadi di sebagian besar Area Terminal IPC TPK meliputi Area Tanjung Priok secara keseluruhan meningkat 15,8%, Area Panjang mencatat peningkatan 31,1%, Area Palembang mengalami peningkatan 4%, Area Teluk Bayur meningkat 17,9% dan Area Pontianak mencatat peningkatan 6,8%.
Baca Juga
Direktur Utama IPC Terminal Petikemas, Guna Mulyana./RMA
Adapun peningkatan kinerja pada Juli 2025 di IPC TPK dibanding tahun sebelumnya dipengaruhi oleh beberapa komoditas di antaranya meningkatnya jumlah ekspor komoditas kopi sebesar 311% dan impor animal food supplement dari wilayah Lampung sebesar 405%, meningkatnya jumlah ekspor karet sebesar 122% dari wilayah Sumatera Selatan serta meningkatnya volume petikemas domestik dari dan ke Pontianak sebesar 24% dibanding bulan sebelumnya.
Selain kinerja operasi, perusahaan juga memperkuat konektivitas dengan membuka rute pelayaran baru. Dalam tiga tahun terakhir, tercatat 23 rute tambahan domestik dan internasional, termasuk ke China, Rusia, Oman, hingga Papua Nugini. Tahun ini, rute baru kembali dibuka melalui kerja sama dengan Marsa Ocean Shipping, Meratus Line, Indo Container Line, dan MSC Line.
“Konektivitas dan mempercepat port stay menjadi kunci agar dapat memangkas biaya logistik, baik untuk perdagangan dalam negeri maupun ekspor,” kata Guna Mulyana.
Sejalan dengan agenda keberlanjutan, IPC TPK menjalankan program elektrifikasi peralatan bongkar muat, mengoptimalkan digitalisasi untuk menekan emisi, standardisasi fungsi p&c di seluruh area kerja dan memperluas area hijau di terminal.