BISNIS.COM, SAMARINDA--Jembatan Kutai Kartanegara Tenggarong yang runtuh pada November 2011 lalu, akan mulai dibangun kembali pada 10 April 2013.
Pembangunan jembatan nantinya akan dikebut, yakni hanya 2,5 tahun jembatan telah selesai untuk memenuhi kebutuhan akses transportasi berkendara masyarakat sehari-hari dari Tenggarong ke Kota Samarinda.
“Ground breaking (pemancangan tiang pertama) Jembatan Kukar dijadwalkan pada 10 April 2013. Dengan dimulainya pembangunan jembatan ini, kami berharap segera bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kukar untuk akses Tenggarong - Samarinda,” kata Rita Widyasari, Minggu (7/4/2013).
Ground breaking Jembatan Kukar tersebut sempat tertunda, lantaran menunggu proses lelang hingga pengumuman pemenang.
Direncanakan, ground breaking nanti dihadiri langsung Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.
Pemkab Kukar melalui Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air telah menunjuk PT Hutama Karya (HK), yang menjadi pemenang lelang dengan penawaran terendah Rp191 miliar.
Jembatan Kukar awalnya dibangun PT HK pada 1995 dan selesai pada 2001.
Kemudian, jembatan kebanggaan warga Kukar tersebut ambruk pada 26 November 2011, ketika dilakukan pekerjaan perawatan jembatan oleh PT Bukaka Tehnik Utama.
Rita menuturkan PT HK bakal mengebut pekerjaan pembangunan jembatan dalam waktu kerja 30 bulan. PT HK akan mengoptimalkan pekerjaannya sehingga dalam waktu 2 tahun sudah selesai.
Sisi Tenggarong dan Tenggarong Seberang akan dikerjakan secara bersamaan, sehingga lengkung jembatan bagian atas bisa saling bertemu dari kedua sisi. PT HK bakal memberlakukan 2 shift bagi seluruh pekerjanya, yakni siang dan malam.
Pembangunan Jembatan Kukar nantinya juga akan diawasi tim ahli yang terdiri dari 11 orang profesor yang tergabung dalam Independent Proof Check (IPC) desain jembatan. Mereka akan menguji kehandalan konstruksi jembatan.
Kesebelas tim ahli itu berasal dari sejumlah perguruan tinggi terkenal di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Sepuluh November.
Kementerian Pekerjaan Umum nantinya akan melibatkan 11 orang profesor yang memiliki kepedulian untuk melakukan pengawasan terhadap pembangunan Jembatan Kukar, agar tidak terulang tragedi jembatan ambruk di Kukar.
Sebelumnya, Bupati Kukar menyampaikan PT HK memberi harga penawaran lebih rendah dari Harga Perkiraan Sementara (HPS) pembangunan Jembatan Kukar senilai Rp288 miliar, untuk membuktikan kepada masyarakat bahwa perusahaan tersebut mampu membangun jembatan yang kuat di Indonesia.
Penawaran PT HK senilai Rp191 miliar bisa menghemat Rp97 miliar dari nilai APBD Kukar.
Dari nilai penawaran itu, Pemkab Kukar bisa berhemat agar sisa anggarannya bisa dipakai untuk membantu membangun jembatan lainnya di Kukar.
"Kami sempat khawatir dengan nilai penawaran PT HK yang sangat murah. Tapi PT HK menjamin jembatan tetap dibangun sesuai standar dan akan bertanda tangan untuk tidak meminta biaya lagi untuk pembangunan jembatan. Kalau ada kerugian, mereka akan menggantinya,” jelas Rita.
Dia menambahkan PT HK siap menanggung segala kekurangan yang ditimbulkan ke depannya.
Selain itu, PT HK juga telah menyiapkan alat-alatnya dan mereka paling mengerti dengan posisi jembatan tersebut.
“PT HK tak mau disebut-sebut yang merubuhkan jembatan. Dalam proses hukum Jembatan Kukar runtuh, mereka tidak kena, tapi yang terkena adalah perusahaan yang melakukan perawatan,” ujarnya. (wde)
