Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Pastikan Kebutuhan Gas Domestik Dipenuhi Bertahap Lewat Swap LNG

SKK Migas memastikan kebutuhan gas domestik akan dipenuhi secara bertahap melalui skema swap LNG.
Proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat - BP Indonesia
Proyek Tangguh Train 3 di Teluk Bintuni, Papua Barat - BP Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan kebutuhan gas domestik akan dipenuhi secara bertahap, salah satunya lewat skema swap gas. 

Skema swap gas tersebut dijalankan dengan mengalihkan sebagian alokasi volume ekspor liquefied natural gas (LNG) atau gas alam cair untuk kebutuhan dalam negeri. 

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, langkah ini harus dilakukan bertahap lantaran terdapat proses negosiasi dan evaluasi dengan buyer

"Intinya ada swap gas. Jadi kalau umpamanya dari sisi kita, kita kan menyelesaikannya itu secara periodik," kata Hudi ditemui usai agenda Media Edukasi Hulu Migas, Jumat (25/7/2025). 

Kendati demikian, pihaknya juga secara berkala mengawasi keamanan pasokan tetap terjaga untuk domestik. Sejauh ini, Hudi menilai pasokan LNG yang sudah dialihkan dari ekspor masih dapat mendukung permintaan domestik. 

Hingga saat ini, SKK Migas mencatat 70% pasokan gas yang diproduksi di dalam negeri telah dialokasikan untuk kebutuhan domestik, utamanya untuk PLN dan PGN. 

"Jadi hanya tinggal 30%, nah terkait dengan 30% itu kan ada contractual yang mungkin tidak bisa. Pasokan gas, jadi secara contractual mungkin ya memang kita harus penuhi dan lain-lain," tuturnya. 

Namun, Hudi mengakui belum mendapatkan informasi terperinci terkait volume pasokan LNG yang dialihkan pada semester II/2025. Kendati demikian, dia menilai sejumlah kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) tengah mengupayakan pemenuhan gas domestik. 

"Ya itu mestinya harus jadi, bagian dari itu. Nah, ini bagaimana nanti detailnya itu. Ya, tentu saja dari temen-temen [KKKS] masih muter otak lah untuk mencari ke arah sana," pungkasnya. 

Sebelumnya, Deputi Keuangan & Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi mengatakan, pihaknya telah mengarahkan KKKS dan para pembeli LNG di berbagai negara untuk mengatur kembali jadwal pengiriman.  

"Kita juga menyusun jadwal kembali bagaimana kita mengatur ekspor LNG kita supaya tetap komitmen kita untuk memenuhi kontrak, tapi kita bisa diskusikan untuk penjadwalannya disesuaikan agar domestik juga mendapatkan LNG" kata Kurnia di Jakarta, dikutip Selasa (22/7/2025).  

Adapun, SKK Migas memproyeksi ekspor LNG atau gas alam cair akan berkurang tahun ini ke angka 150 kargo, sementara untuk LNG domestik dialokasikan sebanyak 86 kargo. 

Sebelumnya, laporan Bloomberg menyebutkan bahwa ekspor LNG Indonesia tahun lalu mencapai 300 kargo, berdasarkan Ship-tracking Data. Penurunan ini untuk memastikan kebutuhan gas domestik terpenuhi. 

Apalagi, Kurnia menerangkan bahwa kebutuhan LNG PT PLN (Persero) meningkat dari semula 60 kargo per tahun, dalam 2 tahun terakhir meningkat menjadi 100 kargo per tahun. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro