BISNIS.COM, JAMBI-Produksi nasional ikan patin ditargetkan 1,1 juta ton pada 2013 naik dibandingkan dengan periode sebelumnya 651.000 ton.
Direktur Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, menguraikan target itu memang cukup besar. "Masih agak sedikit berfikir [untuk mencapai itu]," jelasnya di sela-sela tebar benih patin di Kabupaten Muara Jambi, Sabtu (6/4/2013).
Dia menguraikan guna meningkatkan produksi bisa dikembangkan kolam baru khususnya di luar Jawa. Perluasan itu didukung kualitas bibit dan perlakuan sehingga produksi meningkat.
"Di Indonesia produksi patin biasanya 50 ton/hektare, Balai Budidaya Air Tawar bisa mencapai 150 ton/hektare tapi Vietnam sudah bisa 300 ton/hektare," tambahnya di sela-sela acara penebaran benih dan panen patin yang dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip S.
Guna mendongkrak produksi, lanjut dia, dikembangkan bibit patin siam yang produksinya bagus dan dagingnya putih. Hal itu berbeda dengan daging patin lokal yang cenderung berwarna kemerahan.
Abduh Nurhidayat, Direktur Produksi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan, menambahkan pembukaan sentra budidaya baru paling potensial di Kalimantan Selatan.
Adapun sentra produksi ikan patin yang sudah ada di Sumatra Selatan, Jambi, Riau dan Banjar Baru Kalimantan.
Meski tersedia benih hibrida yang bisa mempercepat produksi, Abduh mengaku ketersediaan pakan murah menjadi kendala pengembangan patin. Pasalnya, 70% biaya budidaya ikan berasal dari pakan.