BISNIS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi menilai pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus dilakukan dengan tegas agar tidak terjadi lagi penyelewengan.
Dia menuturkan apabila pemerintah mengambil kebijakan dengan pembatasan subsidi BBM dengan menggunakan sistem plat kuning dan hitam, maka kemungkinan terjadinya penyalahgunaan akan semakin tinggi.
"Untuk kepentingan semuanya, paling baik naikkan saja harganya. Di luar daerah dan di luar Pulau Jawa sudah tinggi lebih dari Rp6.000," katanya, Selasa (9/4).
Dia menyetujui penaikan harga BBM bersubsidi dengan catatan pemerintah kembali menyiapkan bantuan langsung tunai (BLT) bagi masyarakat miskin agar tidak terlalu berdampak jika kebijakan itu ditetapkan.
Sofjan menilai tindakan yang sekarang ini dilakukan pemerintah dapat menimbulkan berbagai permasalahan baru. Apabila pemerintah tegas dengan kebijakannya, maka dana dari subsidi tersebut dapat digunakan untuk membangun infrastruktur.
"Kalau bikin hitam dan kuning itu hanya bisa kurangi Rp30 triliun - Rp40 triliun. Padahal kalau bisa kurangi hingga 50% dari Rp300 triliun menjadi Rp150 triliun, bisa dipakai buat infrastruktur," katanya. (if)