BISNIS.COM, JAKARTA—Sebanyak 11.000 pekerja anak di 21 provinsi akan ditarik kembali belajar ke sekolah selama tahun ini.
Penarikan pekerja anak itu dengan mengerahkan sekitar 503 orang pendamping di 366 rumah singgah (shelter).
“Semua anak-anak yang bekerja itu dikembalikan ke sekolah agar mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan dasar,” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar, Rabu (17/4/2013).
Provinsi Jawa Barat menjadi target terbesar penarikan pekerja anak dengan jumlah total sebanyak 2.160 orang, disusul Jawa Timur sekitar 2.040 anak,
Target lainnya adalah Jawa Tengah dengan jumlah pekerja anak sebanyak 1.650 orang.
Dia menjelaskan kegiatan pengurangan pekerja anak yang dilakukan itu untuk mendukung Program Keluarga Harapan.
Sasaran dari program itu diarahkan dengan sasaran utama anak bekerja dan putus sekolah dari rumah tangga sangat miskin berusia 7- 15 tahun.
Semenjak program pekerja anak digulirkan pada 2008-2012 tercapai penarikan 21.963 pekerja anak.
Dengan rincian pada 2008 ada 4. 853 orang pekerja anak, di 2009 tidak ada kegiatan, pada 2010 sebanyak 3.000 orang, di 2011 tercatat 3.360 orang dan tahun lalu ada 10.750 orang.
“Prioritas program ini diarahkan untuk dapat mempercepat proses penarikan para pekerja anak, terutama dari pekerjaan terburuk dan berbahaya,” tuturnya.
Pekerjaan yang biasanya dilakukan anak-anak adalah perbudakan, pelacuran, pornografi dan perjudian, dan pelibatan pada narkoba.