BISNIS.COM, PADANG-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengevaluasi operasianal Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, hingga 3 bulan ke depan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan hal itu dilakukan agar operator pelabuhan mampu mendorong kinerja terminal yang baru direvitalisasi itu.
"Kami akan terus meminta laporan dari operator apakah terminal ini akan tetap zero waiting time atau seperti apa," ujarnya dalam acara peresmian Terminal Peti Kemas Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Senin (29/4/2013).
Menurutnya, pembangunan Teluk Bayur bertujuan menciptakan pelabuhan yang efektif dan efisien, baik biaya maupun waktu.
Dengan pelabuhan yang efektif dan efisien itu, maka nilai ekonomis berarti telah tercapai sehingga berdampak positif di sosial-masyarakat.
"Bila itu terealisasi, maka dampak ekonominya juga menyusul, salah satunya menciptakan lapangan kerja yang banyak bagi masyarakat Sumatra Barat," tuturnya.
Akan tetapi, jika gagal terealisasi, pengusaha akan dirugikan dan berdampak negatif terhadap penciptaan lapangan kerja.
Teluk Bayur dinilai menjadi satu-satunya terminal di Indonesia yang tidak perlu waktu menunggu pengangkutan atau zero waiting time saat ini.
Sebagian besar pelabuhan di Indonesia memiliki waktu tunggu lebih dari 3 hari sehingga kondisi itu sangat merugikan pengusaha.
"Suatu saat bila arus kapal keluar-masuk pelabuhan sudah, maka otomatis zero waiting time tadi lambat laun akan memudar," ujarnya.
Pelabuhan Teluk Bayur diharapkan mampu menjadi penggerak dunia ekonomi daerah tersebut.
Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno menuturkan daerah tersebut memiliki sejumlah sumber daya alam, seperti karet, kelapa sawit, dan sejumlah komoditas lainnya.
"Kami berharap Pelabuhan Teluk Bayur ini mampu memberikan nilai tambah bagi kegiatan ekonomi dan multiplier effect bagi seluruh masyarakat Sumatra Barat," ujarnya.
Selain itu, pengoperasian pelabuhan itu juga berperan penting terhadap distribusi produk Semen Padang ke seluruh daerah tujuan, seperti Bengkulu, Lampung, dan sejumlah daerah lainnya.
Selama ini perusahaan pelat merah itu sering menggunakan jalur darat dalam mendistribusikan produknya. Pelabuhan Teluk Bayur menjadi terminal peti kemas pertama di Sumatra Barat.
Acara peresmian dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan, Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II RJ Lino, General Manager Pelabuhan Teluk Bayur Dalsaf Usman, dan sejumlah pejabat penting lainnya.
Kementerian BUMN 'Pelototi' Pelayanan Di TPK Teluk Bayur
BISNIS.COM, PADANG-Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan mengevaluasi operasianal Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatra Barat, hingga 3 bulan ke depan.Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menuturkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Herdiyan
Editor : Fajar Sidik
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu
Kemendag Pastikan Minyakita Tidak Kena PPN 12%, tapi 11%
5 jam yang lalu