BISNIS.COM, SEMARANG -- Pemerintah menyerukan gerakan antisipasi banjir akan dilakukan dengan melakukan revitalisasi sejumlah waduk di berbagai daerah dan akan meningkatkan kinerja Daerah Aliran Sungai (DAS).
Melalui Kementrian Pekerjaan Umum gerakan antisipasi banjir dengan revitalisasi waduk diserukan bersamaan dengan memperingati Hari Air Dunia ke-21 secara nasional di Kanal Barat Semarang, Senin (6/5/2013).
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan hingga saat ini sebanyak 11 miliar meter kubik air yang digunakan masyarakat secara umum berasal dari dukungan aliran sungai, sehingga kinerja manajemen Daerah Aliran Sungai (DAS) akan terus didorong untuk lebih ditingkatkan.
Dukungan pada DAS, lanjutnya, melibatkan pula sistem penataan air, pengelolaan hutan, pelestarian dan pemeliharaan alam pegunungan, menjaga kali bersih serta perilaku masyarakat dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau yang mendukung penyerapan air dalam tanah.
“Pembangunan struktural juga penting untuk meminimalisir banjir dan menjaga debit air dengan membangun sejumlah waduk seperti waduk Jatibarang yang menaglir ke Kanal Banjir Barat diteruskan mengalir ke Kali Baru,” ujarnya di sela memperngati Hari Air Dunia, di Semarang Senin.
Menurutnya, memburuknya DAS akan menggangu ketersediaan air bahkan memicu terjadinya banjir dan kekeringan pada musim kemarau, sehingga upaya pemeliharaan non struktural harus diwujudkan melalui perilaku positif untuk tidak membuang sampah ke badan-badan aliran air juga secara sadar tidak mendiami bantaran sungai untuk hidup sehari-hari.
Dalam rangka menjaga dan mengelola aliran sungai, sejak 2009 Kementrian PU telah menyelesaikan pembangunan ulang atau revitalisasi 11 waduk secara nasional, di susul pada 2013 segera ditambah 13 waduk dengan target selesai secara fiik tiga hingga lima tahun ke depan.
Djoko mengatakan dana untuk pembangunan waduk berkelanjutan itu menggunakan anggaran multi year dengan anggaran awal mencapai Rp7,8 triliun.
Sementara di wilayah Jateng juga dibangun sejumlah proyek baik waduk maupun sungai/kanal, termasuk di Kota Semarang kini telah menyelesaikan proyek revitalisasi Banjir Kanal Barat sepanjang 9,2 km.
Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengatakan revitalisasi 9,2 kilometer Kanal Barat Semarang itu telah rampung dengan menghabiskan dana sebesar Rp128 miliar dan segera di susul pembangunan di Kanal Banjir Timur Semarang yang dijadwalkan bisa mulai tahun ini.
Menurutnya, revitalisasi Kanal Banjir Barat merupakan hasil evaluasi Pemprov Jateng dalam upaya mengelola air dengan baik, bahkan pengelolaan air itu bakal mendukung swasembada beras dan kekuatan ketahanan pangan, karena mampu mengairi sejumlah lahan persawahan yang selama ini minim air.
“Kalau tidak ada air boro-boro swasembada, semua itu berhubungan erat, bicara beras ya bicara air, bicara hortikultura, ternak dan perkebunan juga air. Air adalah kunci mewujudkan ketahanan pangan,” ujarnya.
Kanal Barat merupakan program pembangunan strategis nasional yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana dimana sepanjang kurang lebih 9,2 km telah direstorasi sehingga kualitas sungai sangat baik dan dapat dijadikan obyek wisata baru yang menarik, bahkan patut dipromosikan sebagai tempat pengelolaan sungai yang baik di Indonesia.
Kementrian PU sendiri telah menetapkan 131 aliran menjadi wilayah sungai di Indonesia sebagai upaya pengelolaan, pengaturan, pelaksanaan, dan pemeliharaan. Selain itu, sejak 2008 telah dibentuk Dewan Pemberdayaan Air Nasional, 26 Dewan Sumber Daya di tingkat Provinsi, dan 33 Sentra Pengelolaan SDA sungai wilayah provinsi.
ANTISIPASI BANJIR : Pemerintah Anggarkan Rp7,8 Triliun Untuk Bangun 13 Waduk
BISNIS.COM, SEMARANG -- Pemerintah menyerukan gerakan antisipasi banjir akan dilakukan dengan melakukan revitalisasi sejumlah waduk di berbagai daerah dan akan meningkatkan kinerja Daerah Aliran Sungai (DAS). Melalui Kementrian Pekerjaan Umum gerakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Pamuji Tri Nastiti
Editor : Endot Brilliantono
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
51 menit yang lalu