BISNIS.COM, JAKARTA – Pengembang properti PT Mardhika Artha Upaya (MAU) membangun gedung perkantoran Jakarta Box (JB) Tower di Kebon Sirih senilai Rp500 miliar dengan mengusung konsep seni Betawi dan green building.
Wahyu Dewanto, Direktur Utama Mardhika Artha Upaya, menjelaskan gedung perkantoran berbetuk tumpukan kubus tersebut memiliki luas lahan 5.816 m2 dan terdiri dari 32 lantai dengan luas bangunan sekitar 64.000 m2.
“Rencanannya hanya akan disewakan dengan harga saat ini US$35 per m2 per bulan,” katanya di sela-sela acara Ground Breaking JB Tower, Rabu (29/5/2013).
Dalam konsepnya, ornamen abstrak ondel-ondel dan abang none itu diletakkan di dinding bagian bawah gedung atau pintu masuk gedung sebagai unsur budaya Betawi.
Adapun pada konsep bangunan hijau, gedung tersebut dilengkapi tempat penampungan air hujan yang akan diolah menjadi air bersih, sewage treatment plant (STP) yang hasil olahannya digunakan untuk menyiram tanaman dan flushing toilet.
Selain itu, akan dibuat sumur-sumur resapan di sekeliling bangunan, sistem mekanik dan elektrik yang dirancang hemat energy, serta kebun vertikal dan atap. “JB Tower ini juga sudah mendapatkan sertifikasi dari Green Building Council Indonesia,” kata Wahyu.
Wahyu yakin, dengan mengusung konsep green building tersebut diperkirakan bisa menghemat biaya operasional gedung 30% hingga 40%, sedangkan energinya bisa dihemat hingga 70%.
PERKANTORAN: JB Tower Adopsi Budaya Betawi & Green Building
BISNIS.COM, JAKARTA – Pengembang properti PT Mardhika Artha Upaya (MAU) membangun gedung perkantoran Jakarta Box (JB) Tower di Kebon Sirih senilai Rp500 miliar dengan mengusung konsep seni Betawi dan green building.Wahyu Dewanto, Direktur Utama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Pertamina Group Siaga Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
28 menit yang lalu