BISNIS.COM, JAKARTA--Kepala Badan Pembina (BP) Konstruksi Hediyanto Husaini optimis target pertumbuhan sektor konstruksi 10-15% dapat dicapai dalam tiga tahun ke depan.
Kondisi tersebut dapat diwujudkan bila Pemerintah menyehatkan kondisi fiskal. Hediyanto meyakini pertumbuhan konstruksi akan mendekati 8% pada tahun ini.
"Caranya bagaimana, Alokasi anggarannya harus sesuai dalam APBN. Kemudian, regulasi yang dibuat juga harus fleksibel yang memungkinkan swasta bisa terlibat," paparnya di sela-sela rakor Tim Pembina Jasa Konstruksi di Jakarta, Kamis (30/5/2015).
Keterlibatan swasta menurutnya akan secara signifikan mengurangi beban anggaran pemerintah. Keterlibatan itu harus dilakukan dengan skema saling menguntungkan.
Menurutnya 30% anggaran pemerintah terutama digunakan untuk pembebasan lahan. Sementara untuk pengembangan bisa dilakukan oleh swasta.
"Di negara mana pun, anggaran infrastruktur tidak sepenuhnya dibebankan kepada negara. Pada akhirnya harus melibatkan mitra swasta. Yang penting regulasi kita tentang infrastruktur kuat, dan fleksibel bagi pihak swasta," ucapnya.
Adapun Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan sektor konstruksi tahun 2012 hanya sebesar 7,5%.
Angka itu masih kalah dari pertumbuhan dua sektor lainnya yaitu pengangkutan dan komunikasi yang mencapai 9,98%, sektor perdagangan, hotel dan restoran yang mencapai 8,11%. (ra)