BISNIS.COM, JAKARTA--Indeks kualitas lingkungan hidup di Indonesia tercatat terus mengalami kemerosotan dalam sembilan tahun pelaksanaan Otonomi Daerah (Otda), kata Deputi VII Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Henry Bastaman.
"Parameter kunci yang dipantau yakni kualitas udara, air, dan tutupan lahan menunjukkan sudah mengalami penurunan," katanya di Jakarta, Senin (17/6).
Ia menyebut rata-rata indeks kualitas lingkungan hidup dari 33 provinsi berada di angka 60,1 persen.
Berdasarkan catatan KLH, seluruh provinsi di Pulau Jawa berada pada posisi merah dengan indeks kualitas lingkungan hidup berkisar dari 41,62% hingga 64,77%. Sedangkan di Pulau Sumatera, Provinsi Riau dan Kepulauan Riau berada di posisi merah yang masing tercatat 54,25%.
Untuk Pulau Kalimantan tercatat Provinsi Kalimantan Tengah (53,35%) dan Kalimantan Selatan (55.59%) pada posisi merah. Sedangkan Pulau Sulawesi tercatat Sulawesi Tenggara saja yang berada di zona merah (58,52%).
Provinsi lain yang juga berada di zona merah yakni Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan indek kualitas lingkungan hidup 68,78 persen. Menurut Henry, indeks yang rendah memang bukan hanya disebabkan besarnya aktivitas industri semata, tetapi terkadang kondisi alamnya sendiri yang menjadi penyebab.
"Savana luas dan pengelolaannya yang salah membuat kondisi lingkungan di sana memburuk," ujar nya (Antara).
INDEKS KUALITAS LH: Terus Merosot dalam 9 Tahun Otda
BISNIS.COM, JAKARTA--Indeks kualitas lingkungan hidup di Indonesia tercatat terus mengalami kemerosotan dalam sembilan tahun pelaksanaan Otonomi Daerah (Otda), kata Deputi VII Bidang Pembinaan Sarana Teknis Lingkungan dan Peningkatan Kapasitas Kementerian
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium