BISNIS.COM, JAKARTA - Sekitar 300 perusahaan internasional akan menampilkan berbagai produk hijau pada Bulid Eco Xpo (BEX) Asia 2013 akan digelar di Marina Bay Sands Convention Centre, Singapura pada 11 - 13 September 2013.
Koh Lin Ji, Group Director Building Construction Authority (BCA) Singapura, mengatakan dalam pameran tersebut menawarkan solusi hijau untuk properti dan komersial, serta peluang bisnis dengan negara-negara yang mengikuti pameran.
"Ada 2 negara yang baru ikut berpartisipasi dalam BEX Asia 2013 yakni Jepang dan Swiss, salah satunya Japan External Trade Organization (JETRO) yang mengajak lebih dari 15 perusahaan Jepang ke ajang pameran," katanya dalam konferensi pers BEX Asia 2013, di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
Dia menjelaskan BEX Asia 2013 tersebut juga dibarengi dengan kegiatan World Engineering Expo (WEE) 2013 dan World Engineers Summit (WES) 2013 serta International Green Building Conference (IGBC) 2013. "Ini melengkapi seluruh kegiatan pameran hijau," ujar Koh Lin Ji.
Dalam WEE sendiri menfokuskan pada kegiatan konsultasi pembangunan hijau, produk serta jasa. Sedangkan WES, berfokus pada isu-isu infrastruktur, perkembangan industri dan perubahan iklim.
Djohan Pahlawan, Wakil Sekjen Ikatan Konsultan Nasional Indonesia (Inkindo), mengakui Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain yang menerapkan bangunan hijau. Di Singapura hingga kini terdapat sekitar 1.500 gedung yang tersertifikasi green building. "Di sini, masih di bawah 20 bangunan," katanya.
Untuk itu, kata Djohan, perlu pemerintah perlu didorong melalui regulasi yang kuat dan sosialisasi kepada masyarakat. Namun, penerapan pembangunan hijau tersebut tidak bisa dipaksakan secara langsung.
"Harus pelan-pelan, dan selama ini pembangunan gedung hijau yang sudah berjalan adalah karena kesadaran diri sendiri. Mungkin ke depan bangunan hijau itu ada aturan wajib seperti di Singapura," imbuhnya. (C51)
