BISNIS.COM, JAKARTA – Perusahaan air asal Filipina Manila Water Co. Inc. (MWC) tidak berhasil menjalankan rencananya untuk mengakuisisi kepemilikan saham perusahaan air lokal DKI Jakarta PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja).
Dalam keterangan resminya di Philippine Stock Exchange, perseroan menuturkan Perusahaan Daerah Air Minum Jakarta Raya (PAM Jaya) tidak menyetujui rencana akuisisi 51% saham PAM Lyonnaise.
“Kondisi ini menjelaskan terkait perjanjian pembelian saham yang disepakati perseroan dengan pemilik 51% saham yakni Suez Envinronment pada Oktober 2012,” ungkap Jhoel P. Raquedan, Asisten Sekretaris Perusahaan Manila Water, dalam keterangan resmi, Kamis (4/7/2013).
Manila Water, melalui anak usahanya Manila Water South Asia Holdings rencananya akan menyerap seluruh kepemilikan perusahaan asal Prancis Suez Envinronment sebesar 51% dari Palyja.
Seperti diketahui, pemerintah DKI Jakarta telah menyiapkan dana dari APBD untuk mengambil alih saham Suez tersebut guna mengubah status PAM Lyonnaise menjadi badan usaha milik daerah. Namun, menurut kabar yang beredar, keinginan pemerintah DKI Jakarta tersebut ditolak Palyja.
Selain dimiliki Suez, 49% saham Palyja dimiliki oleh PT Astratel Nusantara yang merupakan anak usaha raksasa otomotif nasional PT Astra International Tbk. Saham tersebut dibeli pada 2010 dari Citigroup Financial Products Inc.
Astratel merupakan anak usaha Grup Astra yang bergerak di sektor infrastruktur, sedangkan Suez Environment merupakan anak usaha GDF Suez asal Perancis yang bergerak di bidang pengelolaan air dan pembuangan limbah.