Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku menghadapi situasi dilematis dalam mengeluarkan izin impor berbagai komoditas pangan karena produksi dalam negeri yang tidak mencukupi kebutuhan nasional.
"Impor ini yang seringkali membuahkan dilema bagi Menteri Perdagangan dan seluruh anggota keluarga besar Kementerian Perdagangan," kata Gita Wirjawan di Jakarta, Kamis (29/3/2013).
Menurut dia di satu sisi kita ingin meningkatkan produk lokal, tetapi di sisi lainnya kita ingin menjaga stabilitas, karena kalau tidak terjaga stabilitas pangan ini dampaknya ke inflasi, dan kemunduran akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Dia mencontohkan kebutuhan bawang putih nasional selama satu tahun sebesar 400.000 ton, sedangkan produksi bawang putih oleh petani lokal per tahun hanya sebesar 20.000 ton.
Akibatnya pasokan bawang putih mengalami kekurangan 380.000 ton yang mau tidak mau harus didatangkan melalui mekanisme impor.
Naratif Kementerian Perdagangan bukan untuk mengedepankan semangat importasi, naratif kita jelas yaitu untuk menjaga stabilitas harga.
"Namun apabila produsen dalam negeri hanya bisa memproduksi 20.000 ton dari kebutuhan sebesar 400.000 ton sulit menjaga stabilitas tanpa pemikiran dan pemberdayaan impor dan ini dilema," paparnya.
Hal serupa, kata Gita, juga terjadi pada komoditas kedelai, di mana dari kebutuhan nasional 2,5 juta ton per tahun, petani lokal hanya mampu memproduksi 700.000 ton. Sehingga kekurangan pasokan sekitar 1,8 juta ton harus dicukupi melalui impor. (ra)
Mendag Dilematis Terbitkan Izin Impor Pangan
Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku menghadapi situasi dilematis dalam mengeluarkan izin impor berbagai komoditas pangan karena produksi dalam negeri yang tidak mencukupi kebutuhan nasional."Impor ini yang seringkali membuahkan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu